Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sia-sia

8 Juni 2018   04:23 Diperbarui: 8 Juni 2018   04:36 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tidak ada yang baik-baik saja.  Ketika kau merasa bunga kopi mengguruimu tentang wangi lalu kau marah sekali dan memutuskan bahwa bau bunga pinus itulah yang terseksi.  Apalagi saat kau minta hujan menyiram laut sebanyak-banyaknya karena kau anggap asin itu sudah keterlaluan dan perlu dikurangi.

Semuanya terasa tak masuk akal.  Kau jemur bantal yang kau bilang membuatmu bermimpi buruk sehingga perlu dianginkan dan dipanaskan karena pikirmu mimpi itu dimulai dari saat kau sandarkan kepalamu pada seonggok kapas yang membuatmu mual.

Begitu juga ketika kau berlarian menghindari berondongan pertanyaan tak pernah selesai dari koma tentang kapan sebenarnya titik menuju usai.  Itu tidak adil.  Kau tinggal mengangguk dan menggeleng saja.  Tak perlu sampai meninggalkannya.  Seolah-olah tanda baca tak lagi kau perlukan untuk mengakhiri kata-kata.

Kekhawatiranmu yang berlebih pada suara yang menggaduhi isi kepala membuatmu sengaja melewatkan kenikmatan tiada tara saat suara seruling anak gembala berusaha memasuki telinga.  Padahal kau melewatkan dendang jenang gula yang bercerita tentang kesetiaan terhadap cinta.  Sebuah pelajaran berharga kau lewati begitu saja.

Seperti sajak ini.  Tidak menyimpulkan apa-apa namun menuduhmu begitu rupa.  Sama saja.  Sia-sia.

Pekanbaru, 8 Juni 2018

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun