Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Malam Menggeliat di Perempatan

25 Mei 2018   20:24 Diperbarui: 25 Mei 2018   20:34 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Geliat malam di sebuah perempatan

Di antara lalu lalang mata sembab perempuan yang sibuk memamerkan gincu semerah saga

Baju compang camping karena sengaja digunting

Menampakkan bahu terbuka

Disengaja

Memancing mata nyalang para lelaki yang kekurangan cinta dalam hidupnya

Mencari-cari

Lalu berjual beli

Cahaya bulan terjerembab di sini

Terantuk batu-batu runcing yang sanggup mengiris nadi

Ikut menangisi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun