Malam menyelam begitu dalam di udara yang geram pada
kejadian akhir-akhir ini yang meminggirkan kemanusian hingga nyaris terperosok di selokan
berbau tikus yang saling memakan dan kecoa yang sedang membangun istana di sana
Angin berhenti di satu titik dimana paru-paru dan mulut saling berlomba
lari dari kerusuhan yang diciptakan secara sengaja oleh
orang-orang yang ingin negerinya menjadi negeri kecoa
Cuaca berbalik arah menuju
kekeringan namun dipenuhi genangan dan
hujan berhari-hari tapi menguap begitu saja
Tak ada yang menjadi kabut atau embun
pagi menjadi angka di jarum mati
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!