Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Purnama Bergeser dari Tempatnya

31 Maret 2018   22:34 Diperbarui: 31 Maret 2018   22:39 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku lupa sejak kapan aku suka menuliskan purnama.  Dulu aku menganggapnya episode bulan yang biasa.  Mencapai puncak bayangan matahari.  Kemudian melukis tubuhnya dengan keinginan yang dipantulkan.  Purnama tak lebih dari mata kuliah wajib yang harus diikuti.  Lupa setelah selesai diuji.

Purnama bagiku bukan terjemahan cinta.  Apalagi jika disebut liang sanggama bagi para pujangga dalam menyetubuhi waktu.  Tidak sama sekali.  Purnama tak lebih dari kelahiran bayi yang belum diberi nama.  Menunggu bapa ibunya menyembelih upacara untuk mengumumkan bahwa itu anaknya.

Purnama disebut sebagai pengkhianat romantika.  Barangkali itu karena romeo pernah mengendap-endap di lorong yang seharusnya gelap tapi malah tertangkap karena terlalu percaya bahwa juliet adalah bulan yang sempurna.

Purnama juga pencuri.  Belum pernah diadili karena tidak pernah terbukti dia sengaja menyinari lautan tempat nelayan kehilangan ikan-ikan.  Permukaan laut menjadi seperti kaca.  Umpan dan kail yang dilepaskan jelas terlihat sebagai mata belati yang dihunus.

Purnama aku tuliskan untuk memenuhi kehendakku yang mengada-ada.  Aku berharap banyak tulisanku bersinar karenanya.  Padahal nyata-nyata semua karena makna dan tanda baca.  Dimana puncak tertingginya dimahkotai titik beserta koma.

Mulai saat ini.  Aku akan menghentikan menyebutkan purnama.  Hanya akan menulisnya di hari ketika aku mengkhayalkan kegelapan berniat membunuhku.

Bogor, 31 Maret 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun