Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Membunuh Bulan

16 Maret 2018   22:16 Diperbarui: 16 Maret 2018   22:38 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kau menatap bulan dengan berang

Sambil mendarahi belati dengan bisa Kobra

Tak cukup cinta di hatinya untuk memaafkan

Bulan itu harus padam

Atau dia yang berkalung makam

Dendam memang tak pernah usang

Jika tak terjahit dengan rapi

Baranya tak terlihat di permukaan

Tapi menyala besar di perut bumi

Menunggu waktu

Meledakkannya sekeras auman sepasukan harimau

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun