Tak ubahnya menyinggahkan burung Nazar di perjamuan vegetarian. Â Mungkin berkoak dengan sopan. Â Tapi alih-alih menyantap makanan. Â Mereka akan melirik betapa padat daging di tubuhmu.
Tidak akan menerkammu saat kau lengah. Â Tapi menunggu kau melemah lalu rubuh ke tanah. Â Menjadi bangkai. Â Selanjutnya tercincang hingga ke tulang-tulang.
Menafsir entah. Â Seperti menebak apakah akan turun hujan saat langit telanjang bulat dengan birunya.Â
Menafsir entah. Â Sama saja dengan menduga berapa lama satu tetes air sampai muara.
Menafsir entah.  Laksana menerka apa saja yang berhimpun di kepala orang-orang yang tak mau  mengenal cinta.
Menafsir entah di kepala sendiri sangat mudah. Â Berkacalah!
Jakarta, 25 Februari 2018 Â