Mohon tunggu...
Mim Yudiarto
Mim Yudiarto Mohon Tunggu... Buruh - buruh proletar

Aku hanyalah ludah dari lidah yang bersumpah tak akan berserah pada kalah....

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Luka Mereka Tak Lagi Bisa Bersuara

16 Desember 2017   07:01 Diperbarui: 16 Desember 2017   08:44 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tubuh-tubuh kurus maju di depan tank dan senapan

Berselempang kiefayah putih hitam

Berbalut darah yang menggenang

Tanpa berhitung lagi apakah ini pagi atau malam

Darahnya tetap berwarna merah

Mewakili keberanian tentang mata dan hati yang tak mau menyerah

Desing peluru karet berkelebatan

Deru peluru tajam berlesatan

Lalu tanpa Ababil

Mereka membalas dengan lemparan batu-batu

Berkelontangan menimpa mesin-mesin perang berbaju zirah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun