Sesungguhnya
Ketika petang menabuh tetabuhan dengan irama gambang
Aku tahu inilah saat aku harus memalingkan muka ke arah belakang
Matahari tidak pernah menghilang
Aku akan ikuti tenggelamnya dengan mata jalang
Aku akan muncul lagi bersama terbitnya dengan mata lebih garang
Sepantasnya
Aku bersyukur bahwa jerami tetap membasah selama bertahun-tahun
Meski kemudian harus menyerah ketika terik menyengat sampai di ubun-ubun
Aku tidak menjadi abu
Aku hanya memilinnya menjadi satu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!