Mohon tunggu...
Milton Napitupulu
Milton Napitupulu Mohon Tunggu... Konsultan - Milton ministry

Bincang-bincang Generasi Emas Batak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Generation Crying

19 Juni 2019   21:14 Diperbarui: 19 Juni 2019   21:38 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bincang-Bincang Generasi Emas Batak:

GENERATION CRYING
Oleh Milton Napitupulu

Dulu, aku disuruh menimba ilmu. Aku maui dan berhasil. Gelar sarjana sudah milikku. Aku disuruh mencari pekerjaan. Aku maui. Aku berhasil memiliki pekerjaan di sebuah perusahaan besar dan berkelas dunia. Aku disuruh mencari pasangan hidup. Aku maui dan sampai hari ini aku belum berhasil menemukannya. 

Di usiaku berkepala empat ini sudah ada rasa jenuh memikirkan pasangan hidup apalagi disuruh mencarinya. Aku mohon ampunlah. Jangan bicarakan lagi soal pasangan hidup kepadaku. Aku merasa tidak enak bila hal itu dibicarakan kepadaku. Aku sudah mencari pasangan hidup dan selalu gagal. Beberapa orang sudah aku dekati dan selalu berujung pada perpisahan. Untuk urusan yang satu itu aku menyerah. 

Biarlah aku menjalani hidup ini sendiri. Pemuda itu ---selanjutnya saya sebut "P" datang kepada Milton Ministry (MM) menceritakan pengalaman hidudnya dan bertanya:

P: Mengapa aku sulit mendapat pasangan hidup? Secara fisik aku sehat. Secara ekonomi aku punya. Diajak berdoa aku mau. Dipertemukan dengan seseorang aku oke. Di mana salahnya ya? Berikanlah aku penjelasan Pak ---Milton Ministry, mengapa hal ini terjadi padaku? Saya tahu bahwa Bapak sudah banyak melayani jenis masalah yang dialami generasi emas Batak.

MM: Mengapa sulit ya? Pada hal kamu sehat, ganteng dan kaya lagi. Kamu ini tipe pemuda yang diimpikan umumnya gadis sebenarnya. Pertanyannya, faktanya mengapa begini? Tolong disimak ucapanku ini, "Hari ini, sebahagian dari generasi emas Batak menjadi KORBAN TAK BERSALAH. Mungkin saja kamu ini salah seorang dari korban tak bersalah itu.

P: Apa artinya itu, Pak ?

MM: Ya seperti kamu ini. Tubuh sehat, cerdas, uang punya, harta punya, tapi pasangan hidup tidak punya. Bahasa kasarnya, kamu itu tidak laku, tidak ada peminat. Tidak ada yang mau menjadi pasangan hidupmu. Kamu serius berusaha mendapat pasangan hidupmu tetapi tak kunjung ketemu. Meskipun kamu tidak ada syarat maupun standard untuk pasangan hidupmu tetapi juga tak kunjung ada yang mau.

P: Ekspresinya.......matanya....wajahnya....pelan dia katakan, "Betul Pak. Saya tidak ada standard maupun syarat. Yang penting ada yang mau.".

MM: Pengalamanmu inilah yang saya namai "Korban tak bersalah.". Malah kamu masih akan disalahkan orang-orang dekatmu....yach dituduh terlalu memilihlah....terlalu inilah...terlalu itulah....malah dibully..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun