Mohon tunggu...
Politik

Awas, Aset RI Dibakar Obor China!

25 Maret 2019   19:27 Diperbarui: 25 Maret 2019   20:15 1117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kereta cepat Jakarta-Bandung (JKT-BDG) yang berjarak sekitar 142 km dengan nilai proyek sebesar USD 4,5 miliar atau sekitar Rp 68,4 triliun juga dinilai terlalu mahal, dan bila diukur dalam skala prioritas pemerintah sebaiknya mengembangkan rel kereta secara lebih baik pada perbaikan jalur-jalur kereta di pulau Jawa, pembangunan rel ganda di Sumatera dan groundbreaking jalur kereta di pulau Kalimantan.

Dampak ekonomis yang dihasilkan oleh pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung pun belum terlihat secara real, juga dukungan riset yang mempuni bahwa jalur tersebut memastikan keuntungan bagi pemerintah RI. Banyak pengamat menilai masyarakat masih akan menggunakan moda darat lain yang lebih murah, ketimbang menggunakan kereta cepat.

Pemerintah RI jelas harus berpikir ulang dan melakukan riset secara lebih hati-hati dalam keikutsetaanya pada proyek OBOR China. Jangan sampai pemerintah terjebak utang karena mengikuti syahwat China dalam membangun kekuatan ekonominya.

Memang pinjaman China melalui China Devolepment Bank sangat mengiurkan untuk pembangunan. Namun pemerintah harus berhati-hati, jangan kebijakan yang diambilnya justru blunder, menggali kuburan sendiri akibat penjaman hutang yang tidak mampu terbayarkan, juga aset-aset negara yang harus direlakan sebagai jaminan hutang. Be aware!

Sumber:

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20180902164934-92-326974/kebijakan-belt-and-road-china-sebabkan-utang-besar

https://tirto.id/ambisi-cina-dengan-proyek-jalur-sutra-abad-21-cv27

https://money.kompas.com/read/2016/11/20/122400626/proyek.one.belt.one.road.china.apa.untungnya.bagi.asean.

https://bali.bisnis.com/read/20190322/537/903186/proyek-obor-china-diyakini-berdampak-positif-bagi-indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun