Tidak banyak pemilik telinga yang mampu menghadirkan rasa atas suara yang menjerit tuk didengar.
Yahh begitulah, hati perlu dirawat dengan hati, namun terlalu hati juga tak selamanya berjalan pasti.
Entah berapa kali hati ini disalah artikan.
Entah berapa kali hanya air mata yang menemani patahnya hati.
Entah berapa kali dan sampai kapan, hanya Allah dan aku saja yang mengerti.
Dear hati, suatu hari pasti ada yang mengerti.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!