Mohon tunggu...
MiLi
MiLi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ukir rasa dengan kata.

Education - Poetry

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rumah

2 September 2022   20:43 Diperbarui: 2 September 2022   20:52 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jikalau kelabunya langit juga meredupkan harapan,

Maka hujan adalah obat akan kembalinya harapan.

Jikalau yang tersimpan di dalam hati tak mampu diamati,

Maka cukuplah mata jalan mengerti.

Menjelajah tempat baru tak selamanya bertemu nyaman,

Dan tempat kembali tak pernah gagal melepas yg terpendam di hati.

_________________________

Apa yang tersimpan di hati, sejatinya hanya hati pula yang mampu mengerti.

Namun, tidak semua pemilik hati mampu menjadi tempat berlabuh.

Bermula dari mendengar, kemudian merasakan.

Tidak banyak pemilik telinga yang mampu menampung suara tanpa terputus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun