Mohon tunggu...
Miftach Salim
Miftach Salim Mohon Tunggu... Penulis - Freelance Content Writer, A Student, Coffee addicted

Mahasiswa biasa di salah satu kampus negeri di Surabaya. Menulis untuk berbagi ide, Twitter : @miftachsalim IG : https://www.instagram.com/miftachsalim/ for Bussiness : Miftachsalimppns@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Seekor Kucing Rumah dan Kucing Jalanan

20 Juni 2019   19:10 Diperbarui: 20 Juni 2019   19:11 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : https://www.olx.co.id

Pada suatu ketika di sebuah rumah kecil di kota industri maju. seekor kucing berdiri di depan pintu menatap jalanan. Deru motor bergema tak mengacaukan fokus kucing ini. Kucing ini berwarna putih bersih dengan bulu - bulu yang panjang dan bertipe betina. Sebut saja nama kucing ini anggora. Anggora sedang menunggu majikannya pulang waktu itu.  Setiap hari kecuali week end dia selalu menunggu majikan di depan pintu.

Tak lama setelah itu, deru motor saang majikan berderu mendekat rumah. terdengar pagar dibuka si majikan. Anggora pun berlari mendekat majikan. Mengelus-elus kaki sang majikan, menghamba untuk diberi makanan kesukaannya. Sang majikan sangat senang dengan tingkahnya ini. Digendongnya anggora dan dipeluk. Majikan sangat senang memeluk nya karena bulunya yang lembut dan sangat bersih. nyaris tak ada kotoran yang menempel di bulunnya. sa

Di balik pagar ada sepasang mata melihat tajam ke anggora.

berwarna hitam kelam, berotot kekar, berbadan tegak,dan berbulu pendek, sebut saja si dablang.

Dablang diam-diam  memperhatikan kehidupan serba nyaman si anggora.

Dablang, si kucing Jalanan Jantan. Sebut saja dia adalah penguasa daerah perumahan itu. setiap pagi dan sore dia selalu berpatroli mengamankan kerajaannya dari gangguan kucing lain. seringkali dia harus menghadapi penguasa lain yang ingin merebut tahta dan kekuasaannya. Tubuhnya dipenuhi luka dan tidak terawat.    

Tapi meskipun begitu, dia tidak pernah kelaparan. Sumber daya alam di daerah kekuasaannya sangat melimpah. Makanya dia memiliki badan yang kekar dan tegak bak seorang Hero. Tidak seperti si anggora yang harus menghamba untuk mendapatkan makanan yang hanya diberikan oleh sang majikan. 

Dablang bebas berburu di wilayah kekuasaannya, termasuk mencari dan mencuri makanan kesukaan anggora. Itulah hak sang raja penguasa jalanan.  itu imbalan si raja, atas penjagaan wilayah nya.

Sore itu dablang bosan berburu tikus, kadal, ular dan burung. dia ingin menu yang lain. itu motivasi dablang menatap tajam rumah majikan anggora. 

To be Continue

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun