Mohon tunggu...
Mila SeptianHaryati
Mila SeptianHaryati Mohon Tunggu... Penulis - Menulis bukan hanya gerak tangan. Tapi juga gerak pikiran dan hati. Pastikan, pikiranmu terisi Dan hatimu bersih.

Dengan kecerdasan intelektual saya bisa berpikir cerdas untuk mencari solusi di setiap masalah, dengan kecerdasan emosional saya bisa mengarhkan potensi kearah yang lebih baik dan dengan kecerdasan spiritual saya bisa mengaktifkan semua kecerdasan yang sebelumnya tidak saya miliki"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Solusi Praktis Bagi Guru dalam Menerapkan Pembelajaran yang Kreatif dan Inovatif

6 April 2017   05:41 Diperbarui: 4 Agustus 2022   08:44 18402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk dapat mewujudkan pemelajaran sesuai standar yang telah ditentukan oleh pemerintah guru sebagai bagian dari stakeholder,  memilki peranan yang sangat penting sebab melalui komptensi dan keahliannya dalam merancang maka guru akan mampu menciptakan pembelajaran yang kreatif dan inovatif melalui pengemabangan media pembelajaran atau metode pembelajaran sejenisnya.

Namun, Jika kita perhatikan secara bersama, bahwa guru Indonesia belum menempatkan perannya berdasarkan profesi sebagai seorang pendidik. Menurut Balitbang Depdiknas, guru-guru yang layak mengajar untuk tingkat SD baik negeri maupun swasta ternyata hanya 28,94 %. Guru SMP Negeri 54,12%, swasta 60,99 %, Guru SMA Negeri 65,29 %, swasta 64,73%, Guru SMK Negeri 55,91, swasta 58,26 %.(Siti Fatonah & Hasan Qodri: 2014).

Guru-guru yang ada nampaknya masih memiliki berbagai macam kendala dalam rangka melaksanakan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

Menurut (M.Hurmaini: 2011) bahwa “guru kurang menguasai materi pembelajaran dan kurikulum.... belum diimplementasikan secara optimal, guru masih lemah dalam metode/strategi pembelajaran dan evaluasi pembelajaran, serta guru masih lemah dalam displin kerja sebagai tenaga profesional. Proses pembelajaran masih terlalu berorientasi terhadap penguasaan teori dan hafalan yang menyebabkan kemampuan belajar peserta didik menjadi terhambat.

Metode pembelajaran yang terlalu berorientasi pada guru cenderung mengabaikan hak-hak dan kebutuhan serta pertumbuhan dan perkembangan peserta didik, sehingga proses pembelajaran yang menyenangkan, mengasyikkan dan mencerdaskan menjadi kurang optimal.

Kondisi ini menjadikan proses pembelajaran menjadi kurang menarik, dan kurang mampu memupuk kreativitas peserta didik, sehingga mempengaruhi efisiensi pendidikan”.

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka adapun solusi yang ditawarkan penulis  dalam membantu guru-guru yang memiliki kesulitan dalam menciptakan pembelajaran yang menarik adalah melalui penerapan media “MBS” (minat, bakat siswa).

Media minat, bakat siswa (MBS) merupakan suatu langkah strategis yang dapat dilakukan oleh guru untuk menciptakan pembelajaran yang inovatif dan menarik.

Pada Media minat, bakat siswa (MBS) ini siswa dapat menjadikan media pembelajarannya sesuai keinginannya. Untuk  menerapkan Media ini guru harus menggunakan Student Centered learning atau strategi permbelajaran yang berpusat pada siswa karena dalam proses penerapan pembelajaran menggunakan media MBS  siswalah yang aktif untuk membuat, dan merancang sendiri media yang dapat ia gunakan selama proses pembelajaran.

Adanya penggunaan Media MBS sebagai sarana untuk mengoptimalkan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Pendapat serupa dikemukakan oleh (Sapto Haryoko, 2009: 9) bahwa berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang menyatakan bahwa pembelajaran menggunanakan media...lebih baik dibanding dengn pembelajaran melalui pendekatan konvensional”.

Langkah-Langkah MenerapkanMedia “MBS” (Minat, Bakat Siswa)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun