KKN Tematik UPI 2021: Penerapan Metode Bernyanyi untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi Baca Tulis

Saat ini Indonesia bahkan dunia sedang berada dalam situasi pandemi COVID-19, sehingga pemerintah membuat sebuah kebijakan yang mengharuskan seluruh masyarakat untuk melaksanakan berbagai kegiatan dari rumah atau secara daring dengan memanfaatkan perkembangan teknologi dan informasi  saat ini, seperti bekerja dari rumah (work from home) dan belajar dari rumah (BDR) bagi pelajar maupun mahasiwa. 

Kebijakan yang dibuat oleh pemerintah merupakan salah satu upaya untuk meminimalisir penyebaran virus COVID-19 yang mematikan. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa banyak permasalahan yang timbul, salah satu permasalahan yang menjadi sorotan saat ini adalah rendahnya tingkat literasi masyarakat, termasuk pelajar. 

Berdasarkan hasil survei Programme for International Student Assessment (PISA) pada maret 2019 mengungkapkan bahwa Indonesia berada pada posisi rendah dalam kemampuan membaca, matematika dan sains. Indonesia menduduki urutan ke 74 dari 79 negara.

Permasalahan yang dialami Indonesia dalam bidang literasi saat ini harus diatasi secara masif dan berkelanjutan oleh lembaga pemerintah dan masyarakat, karena permasalahan tersebut merupakan tanggungjawab bersama. 

Sehubungan dengan itu, Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia (LPPM UPI) turut berkontribusi untuk meningkatkan posisi Indonesia di Programme for International Student Assessment (PISA) melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan tema KKN Tematik Literasi & Rekognisi Merdeka Belajar Kampus Mengajar (MBKM)-Pusat Prestasi Nasional (PUSPRESNAS) yang diikuti oleh ribuan mahasiswa secara daring yang dilaksanakan di daerah asal masing-masing.

Penulis yang merupakan salah satu mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia, melaksanakan KKN di SDN 2 SUKAJAYA yang berlokasi di Jl. Ciparay, No. 63, Desa Sukajaya, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis 46382. Dalam  pelaksanaannya penulis melakukan observasi dan wawancara terlebih dahulu kepada kepala sekolah dan guru. 

Dari hasil wawancara dan observasi tersebut diperoleh data 42% siswa kelas III belum lancar membaca dan menulis. Kepala sekolah dan guru juga mengungkapkan bahwa pembelajaran dilaksanakan secara daring dan luring dengan pembagian jadwal setiap tingkatannya. 

Pembelajaran daring dilaksanakan hanya melalui aplikasi whatsApp, karena keterbatasan signal, kuota dan kemampuan orangtua sebagai pendamping anak ketika belajar di rumah, guru pun merasa pembelajaran daring kurang efektif karena tidak semua orangtua memiliki smartphone, sehingga tidak semua siswa dapat terlibat aktif dalam pembelajaran daring tersebut dan hanya mengumpulkan tugas ketika jadwal pembelajaran luring. 

Setelah melaksanakan observasi dan wawancara, kemudian penulis mendampingi guru, siswa dan orangtua dalam kegiatan pembelajaran daring melalui grup whatsApp dengan menggunakan media pembelajaran berbasis video dan poster.

Untuk membantu guru dalam meningkatkan kemampuan membaca dan menulis siswa kelas III, maka penulis menerapkan metode bernyanyi dengan mengirimkan voice note dan video lagu anak-anak, kemudian siswa menyanyi, menulis dan membaca lirik lagu tersebut, lalu dikirimkan ke grup whatsApp dalam bentuk video, bagi siswa yang tidak memiliki smartphone, maka melaksanakannya ketika pembelajaran luring bersama guru kelas. Metode bernyanyi yang diterapkan, diakui dapat meningkatkan semangat siswa dalam belajar membaca dan menulis secara daring serta pembelajaran daring pun menjadi lebih interaktif.

Dengan adanya kegiatan KKN Tematik Literasi & Rekognisi Merdeka Belajar Kampus Mengajar (MBKM)-Pusat Prestasi Nasional (PUSPRESNAS) ini diharapkan dapat memberi manfaat dan pengaruh positif terhadap permasalahan yang dihadapi Indonesia dalam bidang literasi, khususnya di dunia pendidikan dan umumnya di masyarakat luas.