Mohon tunggu...
Mila Aulia Miau
Mila Aulia Miau Mohon Tunggu... Mahasiswa - Artikel Lepas Landas

Unity in Diversity

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Urgensi Kajian Tafsir Indonesia

27 September 2021   11:30 Diperbarui: 27 September 2021   11:38 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia merupakan negara yang terhimpun oleh masyarakat heterogen, baik dalam domain ras, suku, budaya maupun agama. Keberagaman yang sangat luas dan pluralitas ini telah lama menjadi sifat penting Islam Indonesia pada semua tingkat hierarki kegamaan. Indonesia bukanlah negara Islam yang hanya dihuni oleh masyarakat beragama Islam seperti negara-negara di Timur Tengah. 

Sehingga konteks sosial-budaya yang ada di Indonesia tidak bisa disamakan dengan konteks sosial-budaya yang ada di negara Timur Tengah, walaupun pada kenyataannya Indonesia termasuk dalam kategori negara berpenduduk Islam terbesar di dunia. Perbedaan konteks tersebut tidak menjadikan Indonesia harus menganut tradisi sesuai dengan tradisi-tradisi yang dianut di negara Islam Timur Tengah. 

Disamping itu, problematika yang muncul tentu akan berbeda pula sesuai dengan lingkungan dan pola masyarakat. Sehingga hal ini secara substansial juga akan sangat berpengaruh pada aktualisasi penafsiran al-Qur'an di Indonesia. Penafsiran yang relevan di negara Timur Tengah belum tentu relevan diterapkan di negara Indonesia karena perbedaan sosio-cultural yang telah disebutkan sebelumnya.

Salah satu tugas negara saat ini adalah menangani topik yang berkaitan dengan masyarakat Indonesia kontemporer. Hal ini juga mencakup reinterpretasi terhadap hukum-hukum yang dikembangkan pada masa klasik, serta memikirkan kembali dasar hukum klasik tersebut. 

Upaya pendekatan baru oleh cendikiawan Indonesia ini sudah mulai muncul sejak tahun 1960. Banyak ulama Indonesia yang turut bersimpati terhadap neo-modernisme untuk mengeksplorasi ide-ide baru, dan menggabungkan ide dari aliran pemikiran modern dan tradisionalis.

Adanya kecenderungan baru (neo-modernisme) para cendikiawan dalam menghadapi problematika keindonesiaan tentu tidak lepas dari pengaruh eksternal, seperti keterpengaruhan pemikiran dan karya-karya tafsir mancanegara. 

Beberapa pemikiran Islam modern telah dilakukan oleh mufassir serta ulama-ulama dunia seperti Syah Waliullah (w.1762) dan Sir Sayyid Ahmad Khan dari India. 

Syah Waliullah telah mempersempit taklid dan memperluas ijtihad. Adapun Khan telah melakukan penafsiran ulang dengan menilai kembali tradisi dan cara berpikir sesuai dengan pengetahuan baru. 

Di Mesir, Muhammad Abduh (w.1905) mulai memaparkan al-Qur'an dengan cara yang sistematis, memperhatikan relevansinya dengan kebutuhan kaum Muslim kontemporer. Amin al-Khuliy (w.1966), Binti Syathi' (w.1988), Abdul Hayy al-Farmawi dan Muhammad al-Ghazali mengembangkan pendekatan tematik untuk pemahaman dan interpretasi al-Qur'an. 

Bahkan karya penafsiran Sayyid Quthb dan al-Tabataba'i dipengaruhi oleh pendekatan tematik mereka, termasuk juga pada karya-karya tafsir di Indonesia. Kontribusi Fazlur Rahman, Muhammad Arkoun, Nasr Hamid Abu Zayd, Mahmoud Ayoubi dan Farid Essack juga sangat berperan penting dalam wacana akademis Islam di Indonesia.

Berpijak dari latar belakang keterpengaruhan pendekatan pemikiran para ilmuan Indonesia, maka pengkajian tafsir Indonesia menjadi begitu penting untuk memahami pendekatan al-Qur'an yang dipraktekkan Indonesia hari ini demi menangani topik yang berkaitan dengan problematika masyarakat kontemporer sehingga dapat merefleksikan relevansi Al-Qur'an dengan kehidupan kontemporer Indonesia.

Sourch : Abdullah Saeed, Introduction: the Qur'an, interpretation and the Indonesian context.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun