Mohon tunggu...
Yatmiko
Yatmiko Mohon Tunggu... -

Aku anarkis!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menunggu Kejutan dari Golkar dan ARB

7 Mei 2014   19:46 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:45 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Setelah Pemilihan Umum Legislatif kemarin usai, pemberitaan mengenai Calon Presiden (Capres) dari Partai Golkar, ARB sangat jarang dibanding pemberitaan mengenai Capres dari Partai Gerindra Prabowo dan Capres dari Partai PDIP, Jokowi. Jarangnya pemberitaan mengenai ARB tentu mengundang tanda tanya, apakah memang ARB ini sudah tidak dapat  memberikan perlawanan apa-apa?

Sebenarnya aneh kalau dikatakan ARB tidak memiliki kekuatan atau tidak dapat memberikan perlawanan. Jika memang seperti itu, untuk apa Jokowi yang selalu dibicarakan oleh banyak orang baru-baru ini atau 2 tahun ke belakang justru menghampiri ARB beberapa hari usai Pileg selesai? Bukankah jika ARB memang membutuhkan suara, justru ARB lah yang akan menghampiri Jokowi? Beberapa lama usai bertemu Jokowi, kali ini Mahfud MD yang bertemu dengan ARB di Bali.

Lalu terulang lagi beberapa hari ke belakang ini dengan ramainya pemberitaan mengenai koalisi yang diperkirakan akan terbentuk antara Partai Golkar dengan Partai Gerindra. Hal ini ramai dibicarakan usai Prabowo sebagai Capres dari Partai Gerindra menghampiri kediaman ARB untuk bertemu langsung membahas visi dan misi Partai sekaligus sebagai Capres.

Seusai pertemuan singkat ini, ARB berbalik mengunjungi Prabowo di Bogor untuk melanjutkan pembicaraan lanjutan dari sebelumnya. Namun justru pada kali ini, serangan kembali menuju ARB dan Partai Golkar yang dianggap sebagai kartu mati karena pencapresan ARB yang dinilai tidak akan dapat melawan Capres lain. Selanjutnya pun dikatakan kartu mati karena Partai Golkar yang belum juga mendapatkan kawan koalisi yang diprediksi karena terganjal dengan Partai Golkar yang tetap bersikeras mencapreskan ARB.

Melihat dari kedatangan Capres dan beberapa tokoh untuk bertemu dengan ARB, tentu saja tidak dapat dikatakan begitu mudah kalau ARB itu adalah Capres yang tidak bisa berbuat apa-apa atau melakukan perlawanan. Justru dari jarangnya pemberitaan mengenai ARB dan belum adanya kawan koalisi yang didapatkan oleh Partai Golkar, hal inilah yang akan membuat was-was partai dan Capres dari partai lain.

Justru yang dikatakan kartu mati yaitu Partai Golkar dan ARB ini sedang ditunggu-tunggu ke mana arah koalisi mereka. Berkoalisi dengan Partai Gerindra tentu saja akan membuat keduanya sama-sama kuat selain dari sebenarnya mereka adalah ‘satu darah’. Sama-sama kuat dan dapat saling menguntungkan karena selain ARB dan Prabowo yang sudah saling kenal sejak lama, tentu saja mereka sudah saling mengetahui dan lebih mudah untuk menyatukan visi dan misi. Pada pertemuan beberapa hari lalu, ARB dan Prabowo mengaku mendapat kesamaan visi dan misi antara ARB dan Prabowo sebagai Capres dan Partai Golkar dengan Partai Gerindra.

Pergerakan Partai Golkar kali ini tidak dapat terbaca dengan siapa Partai Golkar akan berkoalisi nantinya. Sudah beberapa partai yang diisukan akan berkoalisi dengan Partai Golkar, namun belum ada yang resmi diumumkan menjadi pasangan. ARB sebagai Ketua Umum Partai Golkar yang juga berpengalaman segudang di bidang pemerintahan maupun sebagai pengusaha, dinilai adalah tipikal orang yang cerdas untuk mencari peluang, termasuk peluang koalisi.

Melihat dari pengalaman yang sudah dimiliki Partai Golkar dan ARB selama ini, tentu saja saya merasa aneh kalau Partai Golkar dan ARB diremehkan. Mungkin saja Partai Golkar dan ARB sedang menunggu momentum yang tepat untuk menjalin koalisi dengan partai lain maupun dengan Partai Gerindra. Bisa saja kalau Partai Golkar dan ARB sudah menjalin koalisi secara tidak resmi dengan partai lain maupun dengan Partai Gerindra dan menunggu saat yang tepat untuk mengumumkannya secara resmi.

Melihat dari pengalaman segudang yang sudah dimiliki oleh Partai Golkar dan ARB, dapat dikatakan jika Partai Golkar berkoalisi dengan Partai Gerindra maupun partai manapun, bukanlah sebagai Kartu Mati. Namun kejutan-kejutan yang biasa dilakukan oleh Partai Golkar dan ARB ini patut dinanti karena inilah yang dinanti-nantikan oleh banyak orang dan dapat menentukan bagaimana ketatnya pertarungan Pilpres nanti berlangsung.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun