"Mengapa diam?"
Kau jumpai sebabku tak berhujung titik
Karena dalam diam pun aku menulis
Menulis tentang diamku
"Apakah kau pernah menulis tentang diamku?"
Diammu adalah separuh puisiku
Puisi milik penyair yang mati
Kelelahan kala bertani di ladang kertas putih
Di pemakaman waktuku
Kau tulis pada sebongkah nisan:
"Dia mati karena menulis diam yang tak kunjung henti"
(Maumere, 2/10/2016)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!