Mencumbui daun-daun di malam yang lembur
Hingga pagi tersentak sadar dari kantuk
Meski selaksa mimpi masih bermain di balik selimut
/6/
Masih adakah sepi?
Masih adakah rindu yang menunggu?
/7/
Dan kau penyejuk jiwa
Mengecup kembang yang merunduk malu kala disentuh
Lantas kudengar riak-riak hasrat
Bergaung di dalam jeruji matamu
Namun tak kau lepaskan ia dalam detik-detik waktu
Juga detak-detak jantung di dadamu yang tak menentu
(Maumere, 2016)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!