Mohon tunggu...
Mike Reyssent
Mike Reyssent Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia

Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia Graceadeliciareys@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Wahai, Pak Jokowi Dengarlah Suara Ini

28 Januari 2016   14:05 Diperbarui: 5 Mei 2016   03:39 1295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernah baca kalimat diatas? Benar, kalimat itu adalah potongan dari syair lagu Oom Iwan Fals yang berjudul Manusia Setengah Dewa. Sebuah lagu yang sangat hebat karena bisa cocok dengan segala jaman dan pemerintah.

Di tulisan ini, saya bukan mau bahas lagu yang sangat hebat tersebut tapi saya mau bahas tentang kasus heboh Gafatar.

Hanya saja, saya juga tidak ingin membahas kasus tersebut dalam perspektif agama tapi dari sisi penegakan hukumnya. Sekali lagi mohon diingat tidak membahas tentang agama!

Penting untuk diketahui lebih awal, saya bukan anggota Gafatar dan sama sekali tidak ada yang kenal dengan mereka. Tulisan ini juga bukan untuk membela Gafatar. Tidak. Saya hanya ingin kita melihat kasus ini dari segi kemanusiaan dan hukum saja.

***

Kasus Gafatar adalah kasus yang sudah melibatkan banyak orang dari berbagai macam suku, agama dan latar belakang pendidikan. Bukan hanya terdiri dari sekelompok orang yang berpendidikan rendah saja yang masuk dalam kelompok Gafatar, tetapi ada pejabat tinggi negara pun pernah (atau memang masih ada?) menjadi anggota Gafatar.

Beberapa waktu lalu, kelompok yang sudah mempunyai begitu banyak anggota, mengalami pengusiran dari tempat mereka bermukim, oleh sekelompok orang lainnya. Bukan cuma itu saja, tapi tempat mereka dibakar, yang tentu saja harta bendanya pun ikut terbakar. Musnah, hanya tersisa abu!

Begitu besar kerugian yang diderita oleh kelompok Gafatar, bukan hanya materi tapi juga non materi. Mental jatuh, trauma yang berkepanjangan, terlebih lagi banyak anak anak. Trauma yang dialami anak anak ini sangat mengerikan. Bisa terbawa sampai dewasa. Bagaimana tindakan pemerintah untuk mengatasi masalah ini?

Terlepas dari kelompok ini adalah aliran sesat atau misalkan pun semuanya adalah pencoleng, perampok dan pembunuh, apakah boleh kelompok lain yang merasa lebih kuat melakukan tindak kekerasan seperti itu? Apakah boleh sekelompok orang bertindak semena mena seperti itu terhadap sesamanya?

Apakah negara harus kalah oleh sekelompok orang, sehingga negara harus tunduk dan patuh mengikuti kemauan sekelompok orang saja?

Pernah saya membuat tulisan tentang standar ganda penegakan hukum negeri ini, yang mana sampai saat ini masih terus terjadi pengadilan jalanan. Begitu juga dengan penilaian kita terhadap lingkungan sekeliling sehari hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun