Mohon tunggu...
Mike Reyssent
Mike Reyssent Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia

Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia Graceadeliciareys@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Siapa yang Akan Binasa Karirnya?

12 September 2014   10:33 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:55 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14104653031814452032

[caption id="attachment_358642" align="aligncenter" width="600" caption="Ini Yang Namanya Garuda Indonesia (wikipedia.com)"][/caption]

Kisruh soal RUU Pilkada tidak langsung yang beberapa hari terakhir ini begitu heboh di jagat raya media online maupun tipi nasional. Akibat kehebohan, tentang RUU Pilkada tidak langsung itu, akhirnya membawa "korban". Ahok dengan tegas menolak RUU tentang pilkada tidak langsung yang diusung oleh koalisi permen. Akibat berbeda pendapat soal RUU tersebut,  Ahok yang saat ini menjabat sebagai Wagub DKI,  telah mengundurkan diri dari partainya yaitu Partai Blekok Merah*

Mang Opik sang provokator, yang juga berasal dari Partai Blekok Merah*, tampaknya belum puas dengan tindakan pengunduran diri Ahok, malah menantang Ahok untuk melepaskan status kewarganegaraan Republik Indonesia.

"Hmmm....

Di luar dari Partai Blekok Merah*, pasangan setianya dalam koalisi, yang telah berani menamakan diri Koalisi Permanen (padahal ternyata hanya koalisi permen abal abal), ikut campur juga Sekjen Pekaes, Mas Wahid,  dengan segala macam  alasan yang aneh aneh, menantang Ahok untuk melepas jabatannya sebagai Wagub DKI.

"Hmmm....

Dalam hal ini, saya benar benar tidak habis pikir, kenapa orang sekelas Mang Opik dan Mas Wahid, mengeluarkan statement yang benar benar ngawur seperti itu.

Apa memang Mang Opik, orang yang ga ngerti aturan dan undang undang, jadi mengeluarkan ocehan kelas cere begitu? Apa sambungannya, mengundurkan diri dari partai dengan melepas status kewarganegaraan? Apa, untuk bisa menjadi Warga Negara republik ini, semua orang harus ikut dalam partai politik,? Lalu bagaimana dengan masyarakat yang sekarang tidak mempunyai parpol bahkan dalam pileg dan pilpres kemarin memilih Golput, apa semua juga harus melepas Kewarganegaraannya?

"Ampun deh..... " "Mikir dulu napa kalo mau ngemeng, Pik....

Lalu, kenapa juga Mas Wahid berani ikut ngoceh, urusan Rumah Tangga orang lain? itu urusan Ahok dan partainya kan? Apa karena Mas Wahid sedang ga ada yang diurus lagi, atau memang Mas Wahid itu memang ga tau etika jadi mau mencampuri urusan partai orang?

"Urus aja partai sendiri, Hid...." "Ga perlu campurin urusan partai orang, ntu bukan urusan ente, faham?.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun