Mohon tunggu...
Mike Reyssent
Mike Reyssent Mohon Tunggu... Wiraswasta - Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia

Kejujuran Adalah Mata Uang Yang Berlaku di Seluruh Dunia Graceadeliciareys@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ahok Rugi Tinggalkan Gerindra!

19 September 2014   13:27 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:15 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_360006" align="aligncenter" width="600" caption="www.kompas.com"][/caption]

Ahok telah memilih untuk mundur dari partai Gerindra yang mengusungnya menjadi Wakil Gubernur DKI, karena merasa tidak cocok dan juga merasa ditantang oleh M Taufik, terkait perbedaan pandangan dengan partai dalam hal RUU Pilkada.

Lebih dari satu minggu, kehebohan tentang mundurnya Ahok sejak dari 10 September 2014 lalu, namun berita tentang hal itu belum juga reda. Banyak pihak saling mengeluarkan pendapat mengenai kasus Ahok ini, semua tergantung kepentingannya masing masing.

*****

Meskipun Ahok telah mengundurkan diri dari partai Gerindra, nampaknya tindakan itu tidak juga membuat puas petinggi partai ini, sebaliknya tindakan Ahok itu malah membuat mereka terlihat semakin meradang.

Dari mulai Hashim yang beberapa hari lalu, berkoar koar di kompas tv, bilang Ahok beginilah, Ahok begitulah, menurut Hashim ini, pokoknya tindakan Ahok itu jelek dan salah titik.

Lalu ada sang pujangga Partai Gerindra, merangkap sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Partai Gerindra, Fadli Zon, yang mengejek Ahok dengan sebutan kutu loncat (masih mending kutu loncat daripada kutu busuk balas Ahok, nah lho….)

Masih ada lagi M Taufik, yang menantang Ahok untuk mundur sekalian dari jabatannya sebagai Wakil Gubernur DKI, karena mempunyai nafsu terpendam untuk menjadi Wakil Gubernur DKI. Tapi tampaknya. M Taufik malah akan semakin kecewa berat dan Partai Gerindra semakin berang, karena Ahok lebih memilih Nachrowi Ramli, kader dari Partai Demokrat untuk menjadi wakilnya nanti.

Jadi, alih alih memilih M Taufik atau siapapun kader dari partai Gerindra untuk menjadi wakilnya nanti, Ahok malah membuat manuver yang aneh dan nyeleneh, dengan memilih Nachrowi Ramli, padahal dalam sebuah acara debat di salah satu stasiun tipi, Nachrowi ini pernah mengeluarkan ucapan bernada rasis terhadap Ahok.

Ketika Ahok memilih kader dari Partai Demokrat yang notabene bukan koalisi kubu Jokowi, menurut saya, adalah pilihan yang sangat hebat dan jitu, karena dengan tindakannya itu, akan menghilangkan kecurigaan Partai Gerindra, terhadap kubu Jokowi, seperti yang dicugai Hashim, selain itu, tindakan Ahok adalah cermin bahwa Ahok seorang politisi sejati karena tidak mendendam pada Nachrowi yang sudah mengejek dan juga pesaingnya dulu.

Karena semakin jengkel dan dendamnya para petinggi partai Gerindra yang terhadap Ahok ini. Kemarin Kamis 18 September 2014, Ketua Bidang Advokasi DPP Partai Gerindra, Habiburokhman, akan mengajukan uji materi pasal 29 ayat 2, Undang Undang No 32/2004 ke MK yang mengatur pemberhentian kepala daerah. Habiburokhman mengatakan bahwa Partai Gerindra ingin supaya di UU tersebut ditambahkan aturan yang bisa memberhentikan kepala daerah jika parpol pengusungnya mencabut dukungan terhadap kepala daerah tersebut. (Kompas.com)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun