Mohon tunggu...
Mizhel R
Mizhel R Mohon Tunggu... Jurnalis - Masih dapat berubah

Produksi Multimedia 2020

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Meneropong Film "Ngenest" (2015)

16 September 2020   12:35 Diperbarui: 16 September 2020   13:50 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengulas film "Ngenest" (2015) melalui sudut pandang genre wedding film membuat pengertian lebih akan toleransi antar budaya.

Genre romantis sedikit komedi merupakan satu dari banyak genre film yang ada, film "Ngenest" (2015) contohnya. Mampu merangkai hingga menjadikannya dalam sebuah film merupakan hal yang hebat karena cerita film benar-benar terjadi di kehidupan produser film ini. 

Melihat kekhawatiran dan kegelisahan yang pernah di alami selama hidup Ernest Prakasa mengangkat isu diskriminasi ini lebih menonjol dengan caranya yang halus dan dapat diterima oleh penonton dengan mudah.

Ada beberapa aktor yang bermain yaitu Ernest Prakasa sebagai Ernest, Lala Karmela sebagai Meira atau istri Ernest, dan Budi Dalton sebagai ayah Meira, serta pemain film lainnya.

Petanyaan sekarang adalah apa yang dimaksud dengan genre wedding film? Genre ini muncul tahun 1950 dan meledak sekitaran tahun 2000-an dengan banyaknya muncul film dengan menggunakan judul kata "wedding".

Seperti film lainnya, terdapat peran utama, pesan penting yang ingin disampaikan film, perilaku yang ingin ditimbulkan setelah menonton film, begitupun dengan film ber-genre wedding film.

Source: Starvision
Source: Starvision
Seperti yang tertulis pada buku World Cinema Through Global Genres oleh William Costanzo (2014) bahwa ada beberapa narasi atau cerita yang ada dalam genre the wedding film. 

Pertama, biasanya mimpi indah anak perempuan merupakan mimpi buruk bagi seorang ayah. maksudnya adalah keinginan seorang anak perempuan  mengenai suatu al khusunya hal pasangan akan bertentangan dengan kriteria keinginan ayah.

Dalam film ini setelah Ernest mengajak nonton film Meira untuk pertama kalinya, Ernest langsung diharuskan bertemu dengan ayah Meira. Setelah pertemuan tersebut, ayah Meira mengetahui bahwa Ernest merupakan keturunan cina dan di samping itu ayah Meira memiliki pengalaman buruk terhadap orang cina sebelumnya sehingga membuatnya tidak merestui hubungan mereka karena ketakutannya. 

Source: Starvision
Source: Starvision
Kedua, pernikahan dianggap sesuatu yang formal, acara besar dan serius karena percampuran budaya yang formal. Kenyataan yang terjadi adalah dalam suatu hubungan biasanya ada peristiwa-peristiwa romantis yang momentum dan selalu di ingat. Dalam proses hubungan berjalan, rasa cinta akan menggebu-gebu dan terkadang tidak dapat dikontrol sehingga dengan mudah menyampaikan perasaan secara natural. 

Komedi muncul karena pandangan bahwa pernikahan merupakan hal yang terencana dan disepakati oleh keluarga, seperti pemilihan adat acara, warna, dan hal kecil seperti menu makanan. Dalam film ini pernikahan menjadi terlihat sangat melelahkan dan meriah karena pernikahan dibuat menjadi dua kali acara, yaitu dengan adat cina untuk keluarga laki-laki dan adat sunda untuk keluarga perempuan. Saat berpacaran, banyak hal romantis yang sangat dengan mudah untuk dilontarkan oleh keduanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun