Mohon tunggu...
miil fitrin
miil fitrin Mohon Tunggu... Lainnya - 20

Menulislah, karena tulisan itu dapat dikenang sepanjang waktu.

Selanjutnya

Tutup

Money

Peluang dan Tantangan Industri Halal di Tengah Covid-19

5 Juni 2020   21:00 Diperbarui: 5 Juni 2020   21:07 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

"Peluang dan Tantangan Industri Halal Indonesia di tengah Covid-19"

Tahun 2020 ini, dunia telah digemparkan dengan adanya suatu virus yang sangat mengganggu kehidupan manusia, bahkan mengganggu semua aktivitas yang ada di bumi. Tidak lain virus itu adalah Covid-19 atau yang biasa disebut dengan Corona Virus. Covid-19 ini telah berada di Indonesia sejak bulan Februari lalu, dan semakin hari virus tersebut semakin meluas dan memakan banyak korban. Selain itu, Covid-19 ini memiliki dampak yang sangat besar terhadap perekonomian dunia bahkan Indonesia. Dapat dipastikan bahwa Indonesia telah mengalami penurunan ekonomi sejak adanya virus tersebut, terbukti pada bulan April lalu nilai tukar rupiah mencapai angka 18.000, itu termasuk angka yang sangat tinggi. Belum lagi banyaknya perusahaan yang mengalami penurunan dan juga banyak orang-orang yang kehilangan pekerjaannya bahkan tak sedikit juga perusahaan yang memberhentikan karyawannya dengan terpaksa atau di PHK. Dan seperti halnya hotel, tempat pariwisata, ojek online, pedagang, dan lainnya, mereka tidak bisa meneruskan pekerjaannya yang otomatis membuat mereka tidak memiliki pendapatan yang akan berujung pada status "miskin". Dilansir dari CNN Indonesia, saat ini Indonesia tidak mengalami pertumbuhan, melainkan mengalami penurunan bahkan minus 0,4 persen. Dan juga krisis ekonomi yang terjadi saat ini lebih parah dibandingkan dengan krisis ekonomi pada tahun 2007-2008. Karena belum dapat dipastikan kapan virus ini selesai.

Dampak covid-19 terhadap perekonomian Indonesia ini jika tidak secara cepat dan tepat diatasi maka akan sangat memburuk dan semakin meningkatkan angka kemiskinan. Yang perlu dilakukan yakni memikirkan bagaimana caranya agar masyarakat terutama pelaku usaha tetap menjalankan pekerjaannya sehingga tetap mendapatkan pendapatan, walaupun nantinya pendapatan tersebut tidak sama dengan nilai pendapatan sebelumnya.
Industri halal Indonesia yang beberapa tahun lalu sedang naik daun, kini juga mengalami kemerosotan akibat dari adanya Covid-19. Banyak perusahaan dibidang fashion dan makanan yang telah kebingungan karena dirasa produksinya terganggu. Bagaimana tidak, saat ini beberapa kota telah menerapkan sistem PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yang berarti masyarakat tidak bisa melakukan aktivitasnya sebagaimana mestinya. Terlebih lagi banyak masyarakat yang mengalami pengangguran sehingga mereka tidak memikirkan untuk membeli pakaian atau makanan yang berlebih.

Pelaku industri halal seperti industri makanan haruslah dapat bersaing dan tetap menjalankan aktivitas produksinya, banyak cara agar industri tersebut tetap bisa bertahan. Salah saatunya perusahaan tidak hanya memasarkan produknya secara offline melainkan harus  go online. Mengingat saat ini sosial media sudah menjadi makanan sehari-hari. Dengan cara memasarkan produk secara online, perusahaan tetap bisa meraih pendapatan, seperti halnya menjual produknya lewat market place seperti shopee, lazada, tokopedia, dan lainnya. Saat ini, menguntungkan sekali apabila berjualan secara online, adanya PSBB tidak membuat masyarakat berhenti untuk mengkonsumsi makanan, mereka bisa membelinya secara online.

Sektor halal tidak hanya makanan saja, melainkan juga fashion, pariwisata, farmasi, kosmetik, hotel, dan travel juga termasuk di dalamnya. Mungkin, sektor halal seperti makanan, farmasi, dan kosmetik masih dapat dikendalikan saat pandemi ini, karena sektor tersebut masih dibutuhkan oleh masyarakat. Namun, sektor halal harus tetap mengembangkan dan mengambil langkah yang tepat agar tetap bersaing serta tidak terjadi penurunan. Hal yang menjadi permasalahan utama terletak pada sektor pariwisata, sektor tersebut langsung mengalami jumlah penurunan pengunjung bahkan ada pula beberapa tempat wisata yang ditutup untuk mencegah penularan virus Corona.

Banyak hal yang sangat tidak terduga saat pandemi ini, apalagi tentang perekonomian. Walaupun pemerintah sudah memberikan bantuan terhadap masyarakat berupa uang tunai dan sembako, tetap saja perekonomian masih terbilang tidak tenang. Langkah-langkah yang telah ditetapkan pemerintah bida dikatakan maksimal untuk menangani Covid-19, namun semuanya terasa percuma apabila masyarakat tidak menerapkan aturan tersebut.

Harapannya, Covid-19 ini akan segera teratasi agar dunia kembali secara normal dan tentunya perekonomian dapat normal kembali.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun