Mohon tunggu...
Mihtadiyah Salma F.A.
Mihtadiyah Salma F.A. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Malang

-

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menilik Kemacetan di Sudut Kota Malang

5 April 2021   16:43 Diperbarui: 5 April 2021   17:07 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kota Malang adalah salah satu kota yang berada di Jawa Timur. Kota Malang mendapat julukan kota pendidikan karena memiliki banyak kampus dan sekolah. Sebagai kota besar, malang memiliki permasalahan yang juga dimiliki kota besar lainnya, yaitu kemacetan. 

Kemacetan di Kota Malang biasa terjadi pada jam-jam sibuk yaitu pagi dan sore hari karena merupakan waktu berangkat dan pulang pelajar juga para pekerja kantor. Pemerintah menyebutkan terdapat beberapa titik yang sering terjadi kemacetan di Kota Malang yaitu Jalan Ahmad Yani, Jalan Soekarno-Hatta, Jalan MT Haryono.

Penyebab kemacetan yang terjadi disebabkan karena tidak seimbangnya antara fasilitas jalan raya dengan jumlah pengguna. Pengguna jalan khususnya yang menggunakan sepeda motor sangat mendominasi, kebanyakan adalah pelajar dan pegawai. 

Walaupun banyak pelajar yang melanjutkan jenjang sekolah ke daerah lain, tetap saja jumlah pelajar yang mendaftar ke Kota Malang terus mengalami kenaikan setiap tahunnya. Mereka, khususnya mahasiswa lebih memilih membawa kendaraan pribadi dari kampung halaman, hal tersebut tentunya menambah intensitas pengguna jalan. 

Pandemi yang terjadi saat ini membuat lapangan pekerjaan lebih memanfaatkan teknologi. Ojek online menjadi salah satu lapang pekerjaan yang diminati saat ini. Ojek online yang memanfaatkan sepeda motor dan mobil dan juga kendaraan seperti bis, truk, mikrolet turut menambah kemacetan lalu lintas di Kota Malang.

Kota Malang yang berada di dataran tinggi memiliki suasana sejuk dan menenangkan membuat banyak orang menetap di Kota Malang, dengan menetap tentunya membutuhkan sebuah lahan untuk membangun sebuah permukiman. Hal tersebu bisa menyebabkan alih fungsi lahan dan membuat tidak bisa dilakukannya pembangunan ataupun pelebaran jalan.

Kemacetan di Kota Malang juga bisa terjadi akibat masih banyaknya masyarakat yang lebih memilih jalan yang biasa mereka gunakan untuk sampai ke tempat tujuan walaupun terjadi kemacetan dari pada memilih jalan lain. Juga kebiasaan masyarakat yang berpergian di waktu yang bersamaan sebagai contoh waktu masuk untuk pegawai dan pelajar antara pukul 7, mereka cenderung lebih memilih berangkat 15 menit sebelum pukul 7 daripada harus berangkat lebih pagi dan beristirahat di tempat tujuan.

Ketua DPRD Kota Malang, I Made Rian Diana Kartika mengatakan telah ada sebuah proyek berupa pembangunan jalur dan jembatan baru yang berada di perbatasan daerah kota dan kabupaten Malang yang diharapkan dapat mengurangi kemacetan. Beliau juga mengatakan bahwa peran masyarakat juga sangat penting dalam membantu pengawasan proyek tersebut apakah telah berfungsi maksimal atau belum. 

Pemerintah berusaha mengurangi kemacetan dengan cara dibangunnya jalan tol baru dan melakukan evaluasi tata letak kota. Kota Malang juga berada dekat dengan Kota Batu yang merupakan kota wisata membuat Kota Malang ramai dikunjungi wisatawan khususnya dari luar kota dan investor. Walaupun terkadang mereka hanya berada di Kota Malang paling lama sekitar seminggu, tentu akan menambah kemungkinan terjadinya kemacetan sering terjadi.

Masyarakat mulai ikut andil dalam mengurangi kemacetan akibat penggunaan kendaraan bermotor dengan menggantinya menjadi sepeda kayuh dan berjalan kaki. Pemerintah juga telah menyediakan jalur khusus sepeda sehingga masyarakat dapat bersepeda dengan aman. Selain mengurangi kemacetan, bersepeda dan berjalan kaki dapat mengurangi polusi dan menyehatkan tubuh.

Untuk mengurangi kemacetan tidak selalu harus melakukan pelebaran jalan, penyebab utama sebenarnya berasal dari diri masing-masing masyarakat. Apabila masyarakat dapat menahan diri untuk tidak berpergian pada akhir pekan ke tempat-tempat ramai, memilih jalan lain dari jalan yang biasa dilewatinya, berangkat lebih awal dari waktu berkerja yang sudah ditentukan, menggunakan sepeda kayuh atau jalan kaki untuk ke tempat tujuan yang berjarak dekat. Sekian, sampai jumpa di lain waktu.

Kurangi kemacetan, kurangi polusi, bumi lestari.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun