Mohon tunggu...
Miftakhul Khasanah
Miftakhul Khasanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Situs Candi Menggung, Keindahan Sejarah Peninggalan Situs Budaya Hindu di Nglurah, Tawangmangu

21 April 2021   18:33 Diperbarui: 21 April 2021   19:48 3432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arca wujud Kyai Menggung dan Nyi Rasa Putih - dokpri

KARANGANYAR Menjadi salah satu Kabupaten dengan banyaknya pilihan objek wisata yang sangat menarik. Jika kalian pergi ke Tawangmangu sangat di sayangkan kalau tidak mampir di  sebelah barat Tawangmangu yang berada di lembah Gunu Lawu. Tempat ini sangat indah dan bisa memberikan sensasi hawa yang berbeda. Orang yang berkunjung ke tempat ini akan disuguhkan oleh pemandangan yang luar biasa. Tempatnya yang rindang karena banyak pepohonan besar dan bukit yang bisa memanjakan mata ketika melihat serta di penuhi oleh bunga-bunga yang cantik tumbuh mekar di sekitaran Situs Candi Menggung tersebut membuat tubuh rileks dan tenang. 

Tempat ini cocok untuk mengisi kegiatan liburan di tengah rumitnya masalah hidup. Terletak di Dusun Nglurah Desa Tawangmangu Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar Situs Candi Menggung ini berdiri. Bagi masyarakat luar daerah Kecamatan Tawangmangu mungkin masih belum mengenal Dusun Nglurah secara mendalam. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Situs Candi Menggung, kami akan mengajak kalian mengulik keindahan dan sejarah Situs Candi Menggung yang terdapat di Dusun Nglurah Tawangmangu. 

Di Dusun ini kalian akan menemui keindahan berbagai macam tanaman hias yang begitu menarik perhatian mata. Pepohonan yang besar, bukit yang menjulang tinggi nan hijau, berbagai ukuran batu dan arca dengan ukiran sangat detail dan unik yang tersusun berdiri di atas sebuah bukit semacam punden berundak juga terdapat sebuah situs purbakala yang konon sebagai tempat petilasan Raja Airlangga yaitu Situs Candi Menggung. Di dalam tempat Situs Candi Menggung kalian juga akan merasakan suasana kesegaran yang menyejukkan karena adanya pohon besar beranak pinak bak menjulang ke langit serta aliran air yang mendamaikan jiwa.

Sejarah dari Situs Candi Menggung yang terletak di Dusun Nglurah, Desa Tawangmangu Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah dipercaya sebagai peninggalan agama Hindu. Kata “Menggung” diambil dari nama Kyai Menggung yang diyakini merupakan julukan Narutama, putra Bali pengikut Raja Airlangga. Berdasarkan catatan sejarah, pada suatu ketika Airlangga hendak menikahi putri pamannya bernama Dharmawangsa Teguh di Watan, ibukota Kerajaan Medang (Sekarang sekitar Maospati). 

Saat pesta pernikahan hendak berlangsung, ada serbuan dari Raja Wurawari yang berasal dari Lwaran (Sekarang Cepu atau Blora). Menurut prasasti Pucangan penyerangan tersebut terjadi pada tahun 928 Saka atau sekitar 1006 atau 1007 Masehi. Airlangga dengan ditemani pembantunya yaitu Patih Narutama berhasil lolos dari serbuan itu dan mengamankan diri ke pegunungan Wonogiri. Setelah kondisi aman, Airlangga dan Narutama hendak kembali ke Kediri. Saat perjalanan itulah mereka beristirahat di Nglurah. 

Saat hendak melanjutkan perjalanan Airlangga menawarkan Patih Narutama apakah tetap ikut ke Kediri atau tinggal di Nglurah. Narutama ternyata menghendaki tinggal di Nglurah dan akhirnya menikah dengan perempuan lokal yang bernama Nyi Rasa Putih. Narutama dan Nyi Rasa Putih juga diyakini sebagai leluhur masyarakat Nglurah. Oleh karena itu guna memperingati hari pernikahan Narutama dengan Nyi Rasa Putih diadakannya upacara tradisi Dukutan pada hari Selasa Kliwon Wuku Dukut di Dusun Nglurah, Tawangmangu. 

 Situs Candi Menggung merupakan peninggalan arkeologi seperti punden yang berundak. Situs Menggung terdiri dari 3 teras. Pada teras pertama terdapat 4 buah patung dwarapala. Kemudian teras kedua adalah halaman situs yang berupa hamparan tanah yang luas disana juga terdapat dua patung dwarapala. Keunikan dari teras ketiga adalah terdapat sebuah pohon raksasa yang lingkarnya berukuran sekitar 10 meter, pohon raksasa ini diselimuti kain kotak-kotak khas Bali dan di bawah pohon juga terdapat patung perempuan yang tidak terdapat kepalanya. Di sana juga terdapat tembok mengelilingi dua arca sebagai wujud Kyai Menggung dan Nyi Rasa Putih.

Situs Candi Menggung sampai saat ini masih dikeramatkan oleh masyarakat setempat dengan diselenggarakannya upacara tradisi Dukutan. Dukutan sendiri berasal dari kata Dukut yang merupakan salah satu nama dari duku jawa yang berjumlah 28. Dukutan dilaksanakan pada Selasa Kliwon Wuku Dukut atau setiap 6 bulan sekali. Upacara Tradisi Dukutan merupakan wujud ungkapan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa atas karunia yang telah dilimpahkan kepada masyarakat Desa Nglurah, Tawangmangu. Upaya pelestarian dan perlindungan Situs Candi Menggung dan upacara tradisi Dukutan menjadi salah satu tanggung jawab masyarakat Desa Nglurah, Kecamatan Tawangmangu. Masyarakat setempat menjaga keberadaan situs dibuktikan dengan adanya tempat pos penjagaan di depan Situs Candi Menggung supaya nilai keindahan tetap terjaga atau terhindar dari pengotoran, pencurian, dan perusakan.

Prosesi tradisi bersih desa “Dukutan” dimulai dari acara membersihkan situs, mengumpulkan sesaji dan dibawa masuk ke punden oleh beberapa orang laki-laki dengan melaksanakan beberapa kegiatan yaitu pembakaran dupa, pengikatan patung dengan iket dari tinon, pembacaan do’a oleh sesepuh desa, pembagian air sumber, dan acara puncak yaitu tawur sesaji yang mana masyarakat berjalan disekitar situs saling melemparkan sesaji. Upacara ini dimeriahkan dengan pagelaran wayang kulit selama semalam suntuk.

Disitus Candi Menggung tersebut juga ditemukan sebuah yeonni yang terdapat di belakang pusat situs menggung. Temuan ini mengindikasikan adanya pemujaan terhadap siwa dan hingga saat ini situs menggung masih sering kali digunakan sebagai tempat ritual persembayangan bagi umat Hindu yang berada di sekitar Gunung Lawu atau pengunjung dari Bali atau dari wilayah lain yang beragama Hindu. Peradaban di nusantara telah diketahui berkembang sejak masa prasejarah. Meskipun banyak yang masih misteri, namun bukti yang terdapat pada masa lalu yang ada merupakan warisan budaya dari nenek moyang yang sangat tinggi nilainya baik sebagai sumber sejarah maupun sebagai sumber inspirasi bagi generasi masa kini dan masa yang akan datang.

Kami berharap untuk ke depannya Situs Candi Menggung ini bisa dijadikan objek wisata kesejarahan sebagai bentuk strategi pelestarian peninggalan kebudayaan agama hindu. Peninggalan sejarah apabila dilestarikan dan dikelola dengan baik dapat menjadi daya tarik bagi para pengunjung ke agrowisata Tawangmangu. Selain itu warga masyarakat sekitar Desa Nglurah dapat memanfaatkan untuk kegiatan berwirausaha misalnya berjualan cinderamata, atau produk lainnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun