Mohon tunggu...
MIFTACHUS SALAM
MIFTACHUS SALAM Mohon Tunggu... Mahasiswa - Akuntansi IPB

Just an ordinary storywriter about productivity, college life, gaming and photography

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pandemi Masih Belum Berakhir, Ini Dampaknya terhadap Pendidikan di Indonesia

30 Juli 2021   00:06 Diperbarui: 30 Juli 2021   19:25 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Virus Corona atau yang disebut COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) ditemukan pertama kali di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan sangat cepat dan telah menyebar ke hampir semua negara, termasuk Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan.

Virus ini menular melalui percikan dahak (droplet) dari saluran pernapasan, misalnya ketika berada di ruang tertutup yang ramai dengan sirkulasi udara yang kurang baik atau kontak langsung dengan droplet.

Mewabahnya COVID-19 / Virus Corona sejak awal tahun 2020 membawa dampak besar di berbagai aspek termasuk politik pemerintahan, ekonomi, sosial, termasuk pendidikan. Di tengah pandemi COVID-19 seperti sekarang ini tentu sangat memengaruhi proses integrasi sosial. Memperhatikan dampak virus Corona yang memerlukan penanganan lebih komprehensif, terarah, terukur dan cepat, diperlukan penanganan yang lebih terintegrasi antara pemerintah pusat dengan daerah.

Pemerintah juga menerapkan kebijakan Physical Distancing, PSBB, PPKM, dan lain sebagainya. Tidak adanya kontak sosial dan terbatasnya aktivitas juga tentu menghambat integrasi sosial. Dampak terhadap masyarakat sendiri yaitu munculnya rasa gelisah, cenderung mengisolasi diri, takut  berinteraksi dengan sesama.

Saat wabah pandemi Covid-19 menyebar di seluruh Indonesia pemerintah membuat kebijakan untuk melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di rumah untuk mencegah semakin meluasnya virus corona di Indonesia. Pembelajaran jarak jauh itu sendiri sudah dilaksanakan di Indonesia sejak Maret 2020, namun penerapan PJJ ini masih dianggap kurang efektif untuk dilaksanakan khususnya untuk pelajar yang kurang mampu seperti tidak mempunyai smarphone  atau mungkin kondisi geografi pelajar yang kurang memadahi untuk jaringan internet.

Pada masa pandemi ini kita sebagai seorang pelajar seharusnya lebih rajin dan lebih mandiri untuk masa depan kita, Sebab pada masa ini kita tidak mendapat bimbingan secara langsung dari guru. Sebenarnya, pada masa pandemi ini banyak keuntungan bagi kita seorang pelajar .Sebagai Contoh nya kita dipaksa untuk belajar tentang teknologi seperti contoh nya dulu kita tidak tahu tentang zoom ataupun classroom dengan ada nya pandemi ini kita lebih tau tentang aplikasi yang sangat berguna itu. Kita lebih mengetahui  tentang bagaimana kita presentasi Menggunakan komputer ataupun menggunakan aplikasi yang lebih canggih yang belum pernah kita pelajari sebelumnya.

Pada masa ini kita tidak mendapat bimbingan secara langsung dari guru. Sebenarnya, pada masa pandemi ini banyak keuntungan bagi kita seorang pelajar . Sebagai Contoh nya kita dipaksa untuk belajar tentang teknologi seperti contoh nya dulu kita tidak tahu tentang Zoom Meet ataupun Google classroom dengan ada nya pandemi ini kita lebih tau tentang aplikasi yang sangat berguna itu. Kita lebih mengetahui  tentang bagaimana kita presentasi  menggunakan computer ataupun menggunakan aplikasi yang lebih canggih yang belum pernah kita pelajari sebelumnya.

Sejak corona datang, proses belajar mengajar menjadi terhambat. Banyak siswa yang mengeluh tidak diberangkatkan karena ingin mengejar ilmu. Hal itu menjadi dampak yang sangat menampar bagi siswa. Sebagai contoh, siswa yang awalnya diberi penjelasan oleh guru tentang suatu materi, sekarang harus bisa memahami materi tersebut dengan sendirinya dan melihat internet.

            Selain itu, dampak yang dihasilkan cukup banyak. Pertama, menurut pemerintah dan berita di tv nasional, Sistem Pembelajaran yang semula tatap muka diganti menjadi PJJ atau Pembelajaran Jarak Jauh. Kedua, tidak semua orang tua murid atau murid mempunyai gadget yang mumpuni. Ketiga, siswa menjadi malas karena hanya dirumah saja dan tidak beraktivitas. Keempat, banyaknya tugas yang diberikan oleh guru sehingga menumpuk.

Menurut saya pribadi, selain memiliki banyak kekurangan, PJJ juga memiliki keuntungan atau manfaat.  Yang pertama itu pasti sudah jelas, kita akan terhindar dari COVID-19. Kedua, memiliki banyak waktu dengan keluarga, saat kita beraktivitas ke sekolah setiap hari, berangkat pagi pulang sore, belum lagi jika ada kegiatan sekolah atau ekstrakulikuler. Waktu bersama keluarga kita akan sangat berkurang. Ketiga, siswa lebih mudah dalam mengerjakan tugas, karena mendapat bantuan dari intenet.

Dampak covid bagi masyarakat sangatlah banyak, bahkan di sektor pendidikan. Yang mengharuskan siswanya belajar dan dituntut mandiri serta aktif dalam pembelajaran melalui sistem PJJ atau Pembelajaran Jarak Jauh. Guru harus bisa lebih kreatif dan inovatif dalam menyajikan materi pelajaran dan memberi tugas kepada peserta didik, agar terwujud kegiatan pembelajaran yang lebih bermakna, menginspirasi, dan lebih menyenangkan agar peserta didik tidak mengalami kejenuhan belajar dari rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun