Mohon tunggu...
Miftahul janah
Miftahul janah Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA STEI BINA MUDA BANDUNG

MAHASISWA STEI BINA MUDA BANDUNG

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kisah Singkat Hidupku dalam Perjuangan Abdi Negara

20 September 2021   21:46 Diperbarui: 20 September 2021   22:13 1209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya Miftahul janah putri kedua dari bapak Heri Hermawan yang mempunyai cita-cita ingin menjadi polwan, namun ada benak dalam pikiran saya menjadi polwan itu membutuhkan biaya pendaftaran yang sangat besar.

Namun, sejak awal saya sangat termotivasi untuk masuk polwan karena orang-orang di sekeliling saya banyak yang memberi semangat untuk daftar polwan. 

Dan selama saya menempuh Pendidikan Sekolah Menengah Atas, saya sempat mengikuti paskibra disitu pun sedikitnya saya mempunyai pengalaman mengenai dasar-dasar baris berbaris.

Tak lama kemudian kesempatan itupun datang pada tahun 2017, ada informasi bahwa kepolisian sedang membuka pendaftaran, lalu dengan senangnya saya mendengar informasi itu dan dengan percaya diri saya memberanikan untuk daftar dan saya juga telah  mendapatkan izin atau support dari orang tua.

Awal mula saya daftar melalui online setelah itu saya langsung datang ke polres untuk palidasi berkas-berkas. Setelah lulus di pemberkasan saya mengikuti tahap selanjutnya yaitu tahap kesehatan dimulai dari pemeriksaan tinggi badan, berat badan, tes mata dan lain sebagainya. 

Dengan cemasnya disitu saya menunggu pengumuman lulus atau engga di tahap kesehatan, selang beberapa jam setelah diperiksa hasil nya diumumkan dan hasil kesehatan saya alhamdulillah mendapatkan nilai 70 dan itu dinyatakan lulus di tahap kesehatan. 

Setelah melewati tahap kesehatan saya lanjut ke tahap selanjutnya yaitu tahap psikotes, dengan giat saya belajar mengenai psikotes kepolisian dan keesokan harinya, tibalah dimana tahap psikotes itu di mulai, psikotes dilaksanakan di stasiun GBLA. 

Soal demi soal saya isi dan sampai waktu yang ditentukan telah selesai akhirnya soal itu dikumpulkan dan saya siap untuk menunggu hasil dari psikotes tersebut. 

Beberapa jam kemudian hasil psikotes tersebut diumumkan, namun nasib berkata lain hasilnya tidak lulus, tangisan kekecewaan mulai mengalir dan disitu saya sangat kecewa dengan diri saya sendiri,  dengan tidak teganya melihat wajah orang tua saya yang ikut mengeluarkan air mata setelah mendengar hasil yang tidak lulus.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun