Mohon tunggu...
Miftahul Alam
Miftahul Alam Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Jebakan Batman di Balik Peluang Anies Baswedan Maju Pilpres 2019

2 Juli 2018   17:50 Diperbarui: 2 Juli 2018   22:12 655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan disebut-sebut sebagai kandidat kuat untuk menjadi Calon presiden (Capres) di Pemilu 2019 mendatang. Nama Anies pun menguat sebagai bursa calon presiden dari kubu oposisi yang digawai Partai Gerindra, PKS, dan PAN.

Ditambah lagi, baru-baru ini PKS mengusulkan nama Anies Baswedan dan Ahmad Heryawan menjadi capres dan cawapres di Pilpres 2019. Alasannya, pasangan tersebut dapat menjadi calon alternatif di luar nama Jokowi dan Prabowo Subianto.

Partai Gerindra juga menyatakan bahwa Anies adalah salah seorang yang masuk dalam pertimbangan untuk dipasangkan dengan Prabowo Subianto.

Selain itu, Wakil Gubernur DKI yang juga kader Gerindra, Sandiaga Uno yang dilansir dari Tribunnews terang-terangan mengamini jika partai Gerindra menyandingkan Anies dengan Prabowo. Sandiaga juga siap menggantikan Anies sebagai Gubernur jika maju di Pilpres.

Sementara itu, berdasarkan hasil survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) elektabilitas Anies masih di bawah Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto.

Dalam survei yang dilakukan SMRC pada akhir tahun lalu, elektabilitas Anies berada pada kisaran 0,5 persen. Angka tersebut masih kalah jauh di bawah Jokowi dengan 38,9 persen serta Prabowo dengan 10,5 persen.

Selain itu, elektabilitas Anies juga masih rendah dibanding beberapa tokoh lain. Anies masih kalah dari Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan elektabilitas 1,4 persen dan mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia Gatot Nurmantyo dengan 0,8 persen.

Dengan asumsi angka tersebut, bisa disimpulkan bahwa Anies tidak cukup kuat untuk maju dalam Pilpres 2019, karena elektabilitas Anies dalam survei tak sampai 1 persen.

Jebakan Batman untuk Anies

Jika dianalisa, ada kontradiksi antara elektabilitas dan dorongan kepada Anies untuk maju di Pilpres 2019. Pertanyaan kemudian, ada apa di balik itu semua? Mengapa Parpol ingin mengusung Anies dengan modal elektabilitas yang sangat rendah?.

Nama Anies sengaja dihembuskan terus menerus sebagai sosok capres alternatif yang berpotensi bisa mengalahkan Jokowi di Pilpres yang akan diselenggarakan tahun depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun