Dikalangan masyarakat, tentunya barang pangan jadi bahan utama dalam kehidupan sehari-hari manusia. Apalagi dibulan ramadhan yang semua orang membutuhkan hal itu, mendekati lebaran keuangan dan perekonomian lebih banyak dikeluarkan dibandingkan bulan-bulan biasa lainnya. Namun, mau tidak mau harus dicari dan dibeli.
Umumnya masyarakat biasa yang ekonomi nya tidak seberapa, namun pengeluaran yang luar biasa dengan harga barang yang melonjak naik akhir-akhir bulan ini. Dengan begitu hal tersebut menjadi permasalahan dalam masyarakat, dan tidak tahu permasalahan barang naik harga dimana. Itupun terjadi karena seperti itu jalan hidup didunia, naik turun harga barang.
Harga barang tentunya ada di keuntungan yang diambil oleh pihak penjual, dan pembeli hanya bisa nego dengan harga yang setimpal. Adakala barang yang harganya murah malah dinaikkan oleh pihak penjual, namun itu tidak menjadi sebuah masalah karena penbeli sudah bisa memilih mana penjual yang ambil keuntungan lebih dan mana yang jujur dalam menjual barang.
Dihari mau mendekati lebaran yang sebentar lagi, orang-orang berbondong-bondong datang untuk membeli keperluan dihari yang suci itu, contohnya baju lebaran, kue, perlengkapan rumah untuk tamu-tamu istimewa menurut si pemilik rumah tersebut.
Ada juga masyarakat yang kadang kesal terhadap apa yang dijual tidak sesuai harga, ada juga masyarakat yang menerima harga segitunya dengan perekonomian yang mampu untuk membeli barang-barang tersebut.
Lebaran tiba, semua barang jadi incaran masyarakat untuk kepentingan dihari yang suci tersebut. Naik harga ada yang terpaksa beli demi membahagiakan keluarga, ada juga yang sekedar beli padahal tidak penting. Tapi dihari yang suci semua hal terasa penting bagi manusia.
Dengan begini kondisi setelah lebaran nanti apakah harga barang akan turun atau tetap dengan harga yang seperti sekarang ini, itupun tergantung dengan keadaan ekonomi masyarakat.
