Mohon tunggu...
Miftahudin
Miftahudin Mohon Tunggu... Swasta -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mahasiswa Universitas Terbuka

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pedati

18 Oktober 2018   07:45 Diperbarui: 18 Oktober 2018   07:56 659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
indonesia-zaman-doeloe.blogspot.com

Bergerak perlahan namun pasti
Di jalan datar nan berlumpur
Sesekali terdengar gletar cemeti disambung teriakan lantang
Si tua sais pedati

Gerak pedati sekejap berhenti
Nampak sais pedati mulai membuka bekal nasi
Yang diberikan sang istri

Gerak pedati lalu jalan lagi
Singgahi tiap dusun
Tanpa ragu tanpa malu
Nafas segar terhembus
Dari sepasang lembu yang tak pernah merasakan
Sesak polusi

Dia tak pernah memerlukan
Dia tak pernah membutuhkan

Solar dan ganti oli
Bensin dan ganti busi
Apalagi charge aki

Dia tak pernah kebingungan
Dia tak pernah ketakutan
tentang gawatnya krisis energi
Yang pasti...
Pedati tak membuat polusi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun