Mohon tunggu...
Miftahul Abrori
Miftahul Abrori Mohon Tunggu... Freelancer - Menjadi petani di sawah kalimat

Writer & Citizen Journalist. Lahir di Grobogan, bekerja di Solo. Email: miftah2015.jitu@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Ketika Senja Tenggelam

21 Februari 2020   15:03 Diperbarui: 21 Februari 2020   15:04 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Murni kembali menjalani rutinitasnya. Tapi entah mengapa akhir-akhir ini ia terlambat beberapa menit tiba di rumah majikannya. Pekerjaan jika tak dijalani dengan sepenuh hati memang membuat seseorang tak semangat. Sudah saatnya ia berontak dengan keadaan. Tak bisa ia berlama-lama lagi dengan ketidakwajaran hidup ini.

Murni tak pernah diberi ijin libur saat di rumahnya  ada hajatan. Tak pernah ada jatah hari libur untuk pembantu. Apakah gaji dan perlakuan dari majikan terhadapku sudah baik. Bisiknya dalam hati. Ya, pembantu juga manusia. Aku punya hak untuk menikmati kehidupanku sendiri.

Mulai hari itu Murni menimang hari yang tepat.  Ia ingin mengutarakan maksud berhenti dari pekerjaannya kepada Margono. Hingga suatu sore saat Margono bersantai melihat televisi, Murni memberanikan diri merangkai doa dan kata demi keberhasilan tujuannya.

Belum sempat berucap kata, telinga Murni dijejali suara Dewi, anak Margono.

"Mbok Murni, ini kenapa nyetrikanya gak rapi?  Coba lihat baju seragam kantorku ini masih kumal." Dewi memperlihatkan baju miliknya ke Murni. "Setrika lagi! Kalau nyetrika yang rapi, dong!"

"Injih, Ndoro." Senja semakin tenggelam seakan menghanyutkan harapan-harapan Murni di usia senjanya. (Miv)

*) Cerpen Ketika Senja Tenggelan adalah karya Miftahul Abrori. Pernah tayang di harian Solopos.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun