Mohon tunggu...
Miftahul Abrori
Miftahul Abrori Mohon Tunggu... Freelancer - Menjadi petani di sawah kalimat

Writer & Citizen Journalist. Lahir di Grobogan, bekerja di Solo. Email: miftah2015.jitu@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerbung | Kemarau Sang Perawan (Part 3)

4 Februari 2020   18:46 Diperbarui: 4 Februari 2020   18:45 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi diolah dari pixabay

***

Malam itu, dengan sisa-sisa kekuatan dan sepenuh ketabahan Pras menemui Anik di rumahnya. Sepasang kekasih yang remuk-redam bertemu dengan perasaan kikuk. 

Meski hati Pras hancur, ia menata hati menemui kekasihnya itu. 

"Pras, aku ikut kamu ke Solo," kata Anik dengan suara lirih. 

"Mengapa?" 

"Kowe isih sayang aku ora?"

"Isih lah." 

"Aku ingin menggugurkan bayi ini lalu menikah denganmu." 

"Kowe edan po? Katakan saja siapa yang menghamilimu. Dia harus menikahimu! Kamu tinggal bilang siapa, aku yang akan menyuruhnya bertanggung jawab." 

"Tak ada satu pun wanita yang mau menikah dengan lelaki pemerkosa, lelaki bajingan! Kamu ingin aku menderita seumur hidup?! Kamu pikir dengan menjadi istrinya aku akan terbebas dari penderitaan ini. Tidak!!" 

"Tapi tidak dengan membunuh bayi tak berdosa!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun