***
Malam itu, dengan sisa-sisa kekuatan dan sepenuh ketabahan Pras menemui Anik di rumahnya. Sepasang kekasih yang remuk-redam bertemu dengan perasaan kikuk.Â
Meski hati Pras hancur, ia menata hati menemui kekasihnya itu.Â
"Pras, aku ikut kamu ke Solo," kata Anik dengan suara lirih.Â
"Mengapa?"Â
"Kowe isih sayang aku ora?"
"Isih lah."Â
"Aku ingin menggugurkan bayi ini lalu menikah denganmu."Â
"Kowe edan po? Katakan saja siapa yang menghamilimu. Dia harus menikahimu! Kamu tinggal bilang siapa, aku yang akan menyuruhnya bertanggung jawab."Â
"Tak ada satu pun wanita yang mau menikah dengan lelaki pemerkosa, lelaki bajingan! Kamu ingin aku menderita seumur hidup?! Kamu pikir dengan menjadi istrinya aku akan terbebas dari penderitaan ini. Tidak!!"Â
"Tapi tidak dengan membunuh bayi tak berdosa!"