"Kita menikah dulu"Â
"Aku ingin mati bersamamu."
Leksono terdiam, membaca mata Anggita.Â
"Janji untuk menikah denganmu di hadapan bapak sudah tak mungkin. Hanya dengan satu cara. Menyatu dengan dunia bapak."Â
"Kamu gila apa?" Leksono menatap marah kepada kekasihnya.Â
"Aku tak gila. Aku sudah terlanjur berjanji akan menikah di hadapan bapak. Kita akan melewati malam pertama di ranjang tanah pekuburan. Kau keberatan?"Â
"Di kuburan gelap kalau malam."Â
"Gelap malah asyik kan?"Â
Terpejam mata keduanya. Sambil merapal mantra kepada malaikat pencabut nyawa. Ila hadrati malaikat al mauti al Izrail , Al fatihah...
Mata terpejam. Berhentilah detak jantung. Terputuslah nafas keduanya.Â
****Â