System ini tentulah memiliki dampak, baik dampak posistif maupun negative. Diantara dampak positifnya adalah calon peserta didik yang alamat tempat tinggalnya dekat dengan sekolah yang akan dituju memiliki peluang masuk yang lebih besar. Disisi lain, hal ini berdampak negative bagi calon peserta didik yang alamat tempat tinggalnya  berada diluar zona sekolah yang akan dituju.
Tidak hanya itu, ditetapkannya system zonasi ini, secara langsung maupun tidak langsung pasti akan berdampak pada kondisi psikologis peserta didik. Karena peserta didik yang alamat tempat tinggalnya berada di luar zona sekolah akan merasa tidak percaya diri dan was-was jika ia tidak diterima di sekolah yang ia inginkan.
Dengan system zonasi ini, peserta didik yang berada dalam suatu sekolah bahkan dalam satu kelas sangatlah beragam. Baik berdasar tingkat akademik maupun non akademiknya. Dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik yang memiliki kemampuan akademik rendah juga akan merasa kurang percaya diri. Karena memang dari awal ia masuk ke sekolah tersebut bukan karena kemampuan atau nilai, namun berdasar pada alamat tempat tinggalnya.
Saran
Penulis menyarankan beberapa hal terkait system zonasi sebagaimana yang telah dipaparkan diatas seperti:
- Dilakukan sosialisasi kepada calon peserta didik dan orang tua tentang maksud dan tujuan dari ditetapkannya system zonasi tersebut
- Pemerintah juga harus lebih siap menghadapi masalah apa saja yang mungkin muncul dari ditetapkannya system zonasi ini
- Menyamakan jumlah kuota kursi sekolah dengan jumlah calon peserta didik
- Memperbaiki dan menyamakan fasilitas antar sekolah sebagai langkah awal penghapusan istilah sekolah favorit atau sekolah unggulan
Referensi
Sobur. Alex, Psikologi Umum, (Bandung: CV Pustaka Setia), 2013, Hlm. 33