Mohon tunggu...
Penulis Kesiangan
Penulis Kesiangan Mohon Tunggu... Guru - Sedang mengalami fase quarter life crisis.

The over-thinker who procrastinates a lot. This is the real me.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mulai Menulis...

11 November 2019   01:49 Diperbarui: 11 November 2019   02:03 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Ini aku...si penulis yang baru bangun dari tidur panjangnya, setelah sebelumnya menjalani hibernasi yang tak berkesudahan..

Berlindung dalam ruang dan waktu yang tak terbatas, tanpa terasa ia berubah menjadi usang dan berdebu, seperti buku yang bertahun-tahun tersimpan di gudang dan tak terbaca..

Aku bingung apa yang harus ditulis, banyak hal yang ingin kutulis tapi tidak ada yang bisa kuutarakan. Sepertinya aku sudah lupa bagaimana rasanya merangkai kata dan mengubahnya menjadi kalimat yang dapat dicerna..

Jari jemariku menari-nari diatas keyboard, mengetik omong kosong yang terlintas di pikiranku...mencoba menemukan sesuatu yang bermakna untuk kuceritakan disini. Tapi nyatanya, aku tidak menemukan apa-apa. Ternyata otakku telah beristirahat terlalu lama, oh tidak, jiwa penulisku lah yang beristirahat. Otakku bekerja siang dan malam, namun jiwaku tertidur pulas. Otakku merekam setiap kejadian demi kejadian yang kualami, tersimpan di memoriku, tapi ia hanya mendekam disana. Menunggu masa untuk dilupakan. Sedangkan jiwaku hanya membiarkan momen itu berlalu, membiarkannya menetap sesaat, dan menunggu detik-detik kepergiannya dari pikiranku...

Aku memutuskan hari ini aku akan memulai dari awal lagi... Jiwa penulisku akan kembali mengembara, melintasi ruang dan waktu, menjelajahi setiap kenangan akan peristiwa yang pernah terjadi dalam sejarah hidupku. Baik atau buruk, bagiku sama saja, selalu ada hikmah dibalik itu semua.

Aku akan menulis apa saja, tak peduli siapa yang akan membacanya. Jika pada akhirnya hanya aku pembaca tulisanku satu-satunya, aku bisa menerima itu. Aku ingin menulis untuk ketenangan pikiran dan kedamaian jiwaku, bukan untuk orang lain. Aku ingin menulis untuk menyalurkan perasaan dan gagasanku, yang mungkin tidak semua orang bisa memahaminya. Aku bisa mengandalkan sosok penulis dalam diriku untuk berbagi cerita..

Inilah tulisan pertamaku setelah sekian lama.. Mulai menulis bukan rencanaku pada awalnya. Tapi sering sekali sesuatu yang tidak direncanakan terjadi dan berlangsung lama atau singkat. Kenapa aku lebih menyukai spontanitas daripada perencanaan. Semoga jiwa penulisku kali ini mampu bertahan untuk waktu yang lama. Terutama aku sangat membutuhkannya pada saat seperti ini. Dimana kegundahan dan kerisauanku tidak dapat kutahan sendiri, dan juga sulit untuk kukisahkan dengan orang lain, maka aku membutuhkan sang penulis untuk mendengar kisahku dan menguntai setiap kata-kata yang berseliweran di pikiranku menjadi sesuatu yang bermakna dan bisa kubaca di kemudian hari.

Baiklah sampai disini saja, tidak apa menghemat kata di tulisan pertamaku ini.. Untuk selanjutnya, aku akan mencoba menulis lebih panjang. Semoga ada ide yang mengetuk pikiranku, dan tentunya aku akan senang hati menerimanya...

Cheerio

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun