Mohon tunggu...
Microgreens Indonesia
Microgreens Indonesia Mohon Tunggu... -

Microgreens indonesia menyediakan edukasi untuk menanam sayuran microgreens, bagi pecinta sayuran organik sangat cocok menanam microgreens, tidak dibutuhkan lahan yang luas dan hanya butuh 7-14 hari sudah bisa dipanen

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Microgreens - Sayuran Mini Sejuta Manfaat

12 Maret 2016   21:08 Diperbarui: 12 Maret 2016   21:41 2630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Microgreens adalah sayuran yang dipanen pada usia yang sangat belia, berkisar 7-14 hari setelah semai. Pada dasarnya benih mengandung semua nutrisi, vitamin dan mineral yang dibutuhkannya untuk tumbuh, melindungi diri agar tetap tejaga dan kuat sampai proses perkecambahan dimulai. Saat benih disemai maka tunas akan muncul. Tunas merupakan awal dari kehidupan sebuah benih. Tanaman mulai menggunakan semua nutrisi yang disimpan di dalam benih untuk mulai membentuk batang, akar dan daun pertama. Enzim- enzim yang ada di dalam benih mulai aktif bekerja.

Proses ini tidak terlihat oleh kita karena kebanyakan benih disemai di dalam tanah atau media tanam. Benih yang baru tumbuh ini dinamakan kecambah ( sprouts ) yang sangat kaya akan nutrisi , sumber terbaik dari enzim, tinggi protein, mudah untuk dicerna dan baik untuk penurunan berat badan karena kaya akan serat dan rendah kalori. Untuk konsumsi kecambah )sprouts biasanya digunakan container atau di dalam botol supaya lebih steril.

Dan bila kita membiarkan kecambah terus tumbuh di tanah / media tanam maka batang akan tumbuh semakin tinggi, akar yang memanjang dan mucul daun. Kecambah akan membutuhkan sinar untuk proses ini hingga terbentuk dua buah daun pertama yang sering disebut daun kotiledon, dan selanjutnya akan tumbuh daun sejati. Microgreens umumnya dipanen pada saat daun sejati ini terbentuk.

Jadi Microgreens berbeda dengan kecambah, karena microgreens telah memiliki daun dan lebih menyerupai sayuran. Hanya saja sayuran ini masih tergolong muda saat dipanen. Microgreens dipercaya mengandung sumber vitamin, mineral, betakaroten lebih tinggi daripada sayuran itu sendiri pada waktu dewasa. Daun tumbuhan yang baru tumbuh ini masih kaya akan minyak nabati dan protein. Pada tanaman yang sudah dewasa minyak nabati dan protein ini sudah habis dipakai sewaktu tanaman masih muda.

Mengapa Memilih Sayuran Microgreens?
Mungkin bagi sebagian pembaca masih asing mendengar kata “Sayuran Microgreens”, Microgreens ini memang termasuk sayuran baru yang dipopulerkan tahun 1997. Mungkin sudah ada yang membaca postingan saya sebelumnya “ Mengenal Microgreens – Apa itu Microgreens” . Microgreens adalah bibit muda dari tumbuh-tumbuhan , sayuran , kacang-kacangan , dan biji-bijian yang dipanen pada usia yang sangat belia, berkisar 7-14 hari setelah semai. Microgreens dipercaya mengandung sumber vitamin, mineral, betakaroten lebih tinggi daripada sayuran itu sendiri pada waktu dewasa. Daun tumbuhan yang baru tumbuh ini masih kaya akan minyak nabati dan protein. Pada tanaman yang sudah dewasa minyak nabati dan protein ini sudah habis dipakai sewaktu tanaman masih muda.

Beberapa ahli gizi makanan dan petani sayuran microgreens bersemangat untuk meneliti gizi dari sayuran microgreens. Sayuran microgreens hanya memiliki daun dan batang yang sangat kecil dan tergolong sangat baru di dalam menu makanan mereka dan mereka benar-benar tidak tahu nilai gizi yang di kandung di dalamnya. Sampai penelitian lebih lanjut dilakukan untuk mengetahui jumlah Phytonutrients dan klorofil di dalamnya.

Klorofil yang membuat tumbuhan berwarna hijau. Ketika terkena matahari kecambah membentuk klorofil, dan menjadi hijau sehingga jadilah sayuran microgreens. Klorofil adalah panel surya ajaib yang memanfaatkan energi matahari dan mengubahnya menjadi materi tanaman . Sebagai nutrisi itu sendiri , klorofil memiliki sifat antiseptik dan anti inflamasi , dan antibodi dan dapat menyembuhkan beberapa jenis anemia . kehadirannya membantu tanaman untuk memproduksi gula, pati, serat tanaman, vitamin , mineral, dan Phytonutrients.

Phytochemicals, atau disebut juga Phytonutrients, adalah zat-zat dalam tumbuhan yang membawa kesehatan , mencegah penyakit , dan kemungkinan bahkan membantu menyembuhkan penyakit kanker. Tanaman menghasilkan Phytochemicals untuk melindungi diri terhadap serangga , penyakit , dan ancaman lain dari dunia yang keras dalam sepetak kecil hidup mereka di tanah. Berkat kemurahan alam semesta, tanaman berbagi manfaat Phytonutrients mereka bahkan dengan hewan yang memakannya , termasuk dengan kita.

Phytonutrients ditemukan di semua tanaman yang kita makan , dan terutama bila kita memakannya utuh dan mentah . Di antara buah-buahan, paling banyak terdapat pada buah berri dan ceri . Di antara sayuran , paling banyak terdapat di jenis sayuran “brassica” , yakni keluarga besar brokoli , kubis , dan kale .

Popularitas sayuran microgreens mulai muncul saat beberapa restoran ternama di Eropa, Inggris dan Amerika menyajikannya dalam menu mereka, terutama untuk garnishing, dibuat salad, dan di jus. . Konsumsi sayuran microgreens sendiri disukai karena mempunyai cita rasa khas yang tidak terdapat pada sayuran dewasa tanaman itu sendiri. Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Journal of Agricultural and Food Chemistry menunjukkan bahwa sayuran microgreens memiliki asupan nutrisi dan vitamin yang lebih banyak dibandingkan dengan sayuran dewasa. . Para peneliti tertarik untuk mengembangkan penelitian tentang manfaat sayur microgreens secara lebih lanjut.

Mereka meneliti 25 jenis sayur microgreens dan mengamati jumlah phytochemicals, nama zat dalam sayuran, termasuk beberapa tanaman herbal seperti coriander, celery dan chia. Hasilnya semua jenis-jenis microgreens ditengarai memiliki lebih banyak mengandung vitamin dan karotenoid dibanding sayuran yang dipanen sewaktu dewasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun