Mohon tunggu...
Michael Sendow
Michael Sendow Mohon Tunggu... Wiraswasta - Writter

Motto: As long as you are still alive, you can change and grow. You can do anything you want to do, be anything you want to be. Cheers... http://tulisanmich.blogspot.com/ *** http://bahasainggrisunik.blogspot.co.id/ *) Menyukai permainan catur dan gaple. Menulis adalah 'nafas' seorang penulis sejati. I can breath because I always write something...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sudahkah Anda Memberi TIP Setelah atau Sebelum Makan?

8 Januari 2013   12:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:22 1473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sudahkah Anda Memberi TIP Setelah atau Sebelum Makan?

Kita mungkin sudah mengenal kata TIP. Di beberapa Negara termasuk Amerika, TIP adalah suatu ‘keharusan’, khususnya di setiap rumah makan. Saya dan kawan-kawan waktu baru pertama kali menginjakkan kaki di New York City, masuk dan makan kenyang di salah satu restoran yang ada di pusat kota. Setelah kenyang? Malah sampai dikejar-kejar oleh pelayan restoran karena tidak memberikan TIP. Begini ceritanya, waktu itu kami sama sekali belum paham bahwa selesai makan, wajib meninggalkan TIP di meja atau memberikannya langsung ke cashier. Either way same thing, but you’ve to do it. Crystal clear! If you don’t….bahaya. Kami sama sekali tidak tahu. Nah, waktu selesai bayar makanannya saya dan kawan-kawan langsung keluar. Tiba-tiba ada seorang pelayan (wanita Asia) yang ngejar-ngejar kita sambil teriak, Kurang lebih seperti ini, ‘Guys if you don’t have money don’t eat here…! Where’s the TIP for us?’. Kawan saya dengan wajah merah padam, maklum banyak orang saat itu, balik badan untuk segera memberikan TIP (sekitar 10-14% dari total harga makanan). Malunya minta ampun. Ini mungkin salah satu akibat ‘culture shock’.

Berbicara masalah memberikan TIP mungkin belum banyak diharuskan di tiap rumah makan di Indonesia. Mungkin saja ada di beberapa Rumah Makan Eropa dan Amerika di Indonesia, tapi nggak banyak. Tapi sebenarnya menarik juga bagi kita untuk mempelajari asal mula memberikan TIP ini. Saya mempelajari, mencari tahu, dan mencoba merakit asal-usul memberikan TIP ini. Saya tiba pada kesimpulan, tidak satupun yang memuaskan saya, alias memberikan TIP bagi saya masih rancu dan tidak jelas untuk apa.

Oke, mari kita pelajari semuanya. Yang paling sering diartikan, menurut begitu banyak pendapat, TIP katanya adalah akronim dari To Insure Promptness. Artinya dengan memberikan TIP maka pelayanan atau service akan tepat waktu, lancar dan cepat. Masalahnya, bukankah kita terbiasa memberikan TIP ketika selesai atau usai menyantap hidangan? Lantas bagaimana kita bisa diyakinkan bahwa mereka akan segera mengantar pesanan kita secara tepat waktu? Tidak ada jaminan.

Kemudian, di lain pihak ada pendapat bahwa jauh sebelum TIP digunakan untuk akronim To Insure Promptness, ternyata TIP sudah digunakan sebagai akronimnya To Insure Performance. Nah, ini lebih ‘kacau’ lagi menurut saya. Performance seperti apa sih yang bisa kita insure dari seorang pelayan restoran? Setelah kita memberikan TIP sesudah makanan kita hajar, lalu apa? Ada yang bilang, oke kalau begitu berikan saja TIP sebelum kita makan. Bagi saya ini sama saja. Pelayan yang sudah mendapatkan TIP tidak akan termotivasi lagi untuk meningkatkan performancenya. Apa sebab? Duit TIP toh sudah masuk kantong, mau apa lagi? Yah kerjakan saja business as usual. Jadi tidak ada jaminan bahwa karena kita memberikan TIP maka performance pelayanan akan meningkat. Buktinya? Banyak. Hampir setiap restoran yang saya masuki di Amerika, sangat jarang, mungkin tidak ada sama sekali, yang oleh karena sudah mendapatkan TIP (atau akan mendapatkannya) maka performance mereka meningkat. Kalau yang antri bejibun gimana coba? Sama sajalah.

Kapan sih kata ini pertama kali muncul? Kata TIP sudah muncul pertama kali dan jamak digunakan di pub-pub di Inggris dan Amerika sudah sekitar ratusan tahun yang lalu. Biasanya ada kotak yang diletakkan di dekat pintu masuk bertuliskan T.I.P.S yang artinya To Insure Prompt Service. Menurut catatan kata TIP ini sesungguhnya sudah sejak tahun 1706 digunakan sebagai verb, dan pada tahun 1755 digunakan pula sebagai noun. Tapi ada cerita lain mengatakan bahwa penggunaan kata TIP untuk menggambarkan seseorang yang memberikan sesuatu kepada orang lain sudah dikenal bahkan sejak tahun 1610. Penggunaan di tahun 1600-an tersebut lebih kepada bahasa ‘slang bawah tangan’ yang artinya kurang lebih adalah ‘to give to’ atau ‘to share with’. Ini sering atau condong dipakai untuk sebuah aktivitas kriminal saat itu.

Ada usulan lain lagi, ganti saja kata ‘insure’ (menjamin) menjadi ‘ensure’ (memastikan). Tapi, bukankah sudah ratusan tahun dua kata tersebut sudah tumpang tindih, dan berasimilasi oleh sebagian pengguna Bahasa Inggris? Jadi apa bedanya to insure dan to ensure dalam hal ini? Sami mawon toh? Tidak ada jaminan pun kepastian bahwa dengan memberikan TIP maka sajian akan cepat dan performance pelayanan akan meningkat.

Lalu apakah To Insure Performance dapat benar-benar terjadi? Anda memberikan TIP yang bagus maka itu adalah jaminan gelas bir, teh, atau kopi Anda akan terus terisi penuh sepanjang makan siang atau makan malam yang akan dinikmati? Kadang-kadang ya, bisa jadi juga tidak. Itu semua tergantung sikap dan pribadi sang pelayan itu sendiri, bukan karena TIP-nya. Itu menurut saya. Memberikan TIP sudah menjadi kebiasaan yang membudaya tanpa melihat lagi asal mula kenapa sampai kita mesti memberikan TIP. Justru memberikan TIP menjadikan ‘kewajiban’ buat kita yang makan, tanpa pernah dapat memastikan layanan yang kita terima sesuai dengan TIP yang kita berikan. Sudah dikenai pajak, dikenai TIP pula. Seharusnya TIP sekedar menjadi kesadaran saja, mau kita berikan okay, tidak juga doesn’t matter. Sudah seharusnya seperti itu. Karena ujung-ujungnya tetap saja TIP tidak akan pernah menjamin bahwa akan ada apa yang namanya ‘To Insure Promptness’ atau ‘To Insure Performance’ pun ‘To Insure Prompt Service’. Kita juga sulit memastikannya. Jadi? Biar saja kita dikejar-kejar si pelayan, naik mobil dan tancap gas....Pushhh, gone! He he he...

Itulah TIPS dari saya malam ini. Eits, tips apalagi yang saya tuliskan barusan? Nanti saja lain kali uraiannya. Ini waktunya saya memberikan Tips hidup sehat buat tetangga yang lagi ngumpul di rumah. Selamat malam. ---Michael Sendow---

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun