Mohon tunggu...
Michael Sendow
Michael Sendow Mohon Tunggu... Wiraswasta - Writter

Motto: As long as you are still alive, you can change and grow. You can do anything you want to do, be anything you want to be. Cheers... http://tulisanmich.blogspot.com/ *** http://bahasainggrisunik.blogspot.co.id/ *) Menyukai permainan catur dan gaple. Menulis adalah 'nafas' seorang penulis sejati. I can breath because I always write something...

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Kenapa Saya Memilih Gojek, GrabBike, GrabTaxi....

12 Januari 2016   14:36 Diperbarui: 12 Januari 2016   15:54 1320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“I think the thing to do is enjoy the ride while you're on it”, itu adalah kata-katanya si aktor terkenal nan beken yang banyak disukai cewek-cewek sejagad, Johnny Depp namanya. Artinya secara bebas begini, kalau Anda lagi di atas kendaraan ya bersenang-senanglah, dan bersukacitalah just enjoy it. Oh ya kalau saya sudah pasti akan menikmati banyak perjalanan saya, kemana-mana. Masalahnya bagaimana bisa enjoy kalau macet jalanannya bikin kepala sepertinya mau pecah? Apalagi pada saat-saat dan momen-momen yang begitu amat mendesak untuk tiba tepat waktu? I can’t enjoy anything on that kind of situation, indeed. // Are you nuts wahai Johnny Deep?! Tentu tidak hehehe.

Bagi saya sederhana saja cara berpikirnya, dan selalu ambil nilai positif serta manfaatnya. Begini. Menghadapi situasi Jakarta yang selalu macet, sudah puluhan tahun seperti itu (bukan salah Ahok lo yah), maka mencari alternatif angkutan adalah sebuah keniscayaan. Tugas masing-masing kita memecahkan masalah itu. Apalagi, bila saat ini teknologi dan informasi sudah sangat mendukung, maka akan lebih gampang mencari solusi yang pancen oye.... Untuk situasi-situasi seperti itu nampaknya gojek adalah sebuah alternatif. Itulah juga mengapa saya pilih Gojek. Istilah saya 3-M yakni mudah, murah, meriah. Apa yang bikin meriah? Nggak tau juga sih, mungkin saja kebisingan jalan.

Beberapa hari yang lalu, saya masih ingat betul ketika saya mengundang si Mongol (standup comedian) untuk bantu saya mengisi acara dengan stand up comedy gaya dia, dalam sebuah hajatan di tempat saya. Dia bersedia. Pas acara sudah mendekati mau dimulai eh dianya kok belum muncul-muncul ya. Saya WA, dengan santainya dia jawab “Otw bro…”. Alamak! Iya otw-nya daerah mana itu? Lalu saya bilang ke dia bahwa perfom-nya dia itu sudah dekat waktunya, lantas kemudian barulah dia agak kelimpungan. Padahal saat itu di tempat acara sudah ada juga wartawan-wartawan untuk katanya wawancarai dia dan siap tayang di acara “Hot Spot”-nya Mongol.

Lantas kemudian saya bilang ke dia, “pokoknya harus keuber ya datangnya…buru-buru lah…” Dia bilang “macet parah”. Gimana mau buru-buru jalanan di jalan Pramuka pada macet kayak semut berbaris. Akhirnya dia bilang kalau dia mau turun saja dari mobil dan ganti naik gojek. Eh beneran, dia akhirnya tiba dengan selamat sentosa dan waktu yang masih tersisa pun lumayan cukup. Sip!

Makanya saya selalu bilang bahwa untuk banyak kepentingan dan pada momen-momen tertentu, keberadaan gojek dan grabbike itu sesungguhnya adalah sangat membantu. Caranya juga mudah, hanya sejauh jempol atau jari telunjuk Anda. Sekali dua kali klik sudah okay itu. Teknologi memang sudah sangat memanjakkan kita. Dan ini, adalah sebuah keniscayaan. “Kekinian” yang serempak juga adalah “kemudahan” dan “kemanfaatan”, serta "keharusan". Bukan sekedar trend atau “mode” yang banyak digandrungi ABG serta remaja tanggung pada saat-saat tertentu.

Rambut model Demi Moore pemeran utama di film horor romantic Ghost waktu itu adalah sebuah trend, seketika banyak perempuan memotong rambut ala Demi Moore. Guntingan model cowok-cowok Korea juga pernah ngetrend dan jadi gaya rambut cowok-cowok remaja di Indonesia. Itu gaya ‘ikut-ikutan’ sesaat.  Naik Gojek atau GrabBike bukan sekedar ikut-ikutan, namun lebih kepada soal kemanfaatannya. Mudah, cepat, hemat adalah ‘nilai’ yang semakin dicari dan diperlukan di kota-kota besar. Semuanya itu rupanya ditemukan di situ.

Gunanya Rideshare atau Carpool

Angkutan sejenis GrabCar/GragTaxi atau Uber juga sudah memberikan banyak manfaat bagi penggunanya. Saya juga kini sudah mulai menggunakannya. Oleh karena apa? Oleh karena mudah, murah, dan santai. Disamping lumayan praktis, lumayan murah juga biayanya. dan lagi, siapa bilang sopir-sopir mengendara mobil tersebut adalah juga pemilik mobil, mereka itu sudah kaya? Jangan salah, banyak lo drivernya bukan pemilik mobil, namun mereka-mereka yang alih profesi sekedar demi mencari kesempatan dan keberuntungan lain. Kesempatan yang sangat diharapkan dapat membantu keluarganya yang hidup pas-pasan.

Bayangkan juga tentang penghematan-penghematan apa yang dapat kita peroleh dengan menggunakan moda transportasi sejenis itu? Tentu masing-masing kita punya preferensi angkutan mana yang hendak kita pakai, dan manusiawi juga kalau kita punya pendapat yang berbeda. Itu juga kan adalah sesuatu yang sah-sah saja. Tidak ada yang melarang, juga tidak ada yang memaksa. This world is full of freewill ha ha ha… Just take it or leave it, bukankah begitu?

Kalau di Amerika kita mengenal ‘angkutan pribadi yang bukan pribadi’. Nah lo bingung kan? Saya juga bingung, tapi itulah kenyataannya. Saya memang sudah terbiasa menggunakan rideshare atau carpool sejak di Amerika. Nah ini enak juga. Dari umpamanya kota saya di Metuchen menuju Jersey City saya hanya perlu mengeluargan beberapa keeping recehan dollar saja, jauh lebih murah ketimbang naik taksi umum. Saya pikir tujuan ‘mulia’ dengan adanya jalanan Three in One di Indonesia ya supaya orang nantinya akan lebih memanfaatkan carpool gitu lho. Ini moda transportasi masa depan loh, kayaknya sih.

Teknologi memang sudah sangat membantu. Salah satu contoh angkutan sejenis ini di Amerika dapat Anda intip di sini: https://www.carpoolworld.com atau juga di yang satu ini: http://www.ridebuzz.org. Bahkan berapa penghematan uang dan jarak tempuh (miles/km) dihitung dan dipaparkan dengan rinci. Misalnya saja seperti contoh di bawah ini: Di kota Paramus (NJ) terdapat sejumlah 2422 angkutan carpool yang dapat menghemat sekitar 3802546 miles dan 1524 tons CO2 emissions 45.4% dapat diefisiensikan. Jadi dengan menggunakan rideshare atau carpool kita sudah turut mencegah pemanasan global, sebagai wujud “mencintai lingkungan” yang kita selalu dengungkan dan pidatokan. Hebat kan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun