Mohon tunggu...
Michael Sendow
Michael Sendow Mohon Tunggu... Wiraswasta - Writter

Motto: As long as you are still alive, you can change and grow. You can do anything you want to do, be anything you want to be. Cheers... http://tulisanmich.blogspot.com/ *** http://bahasainggrisunik.blogspot.co.id/ *) Menyukai permainan catur dan gaple. Menulis adalah 'nafas' seorang penulis sejati. I can breath because I always write something...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Salah Kaprah Melakukan Diet. Diet: A manner of living; a way of life

25 April 2013   18:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:36 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Salah Kaprah Melakukan Diet. Diet: A manner of living; a way of life

Diet? Heeem menurut Anda apa sih diet itu? Kenapa orang melakukan diet? Apa motivasi melakukan diet dan apa untungnya? Tentu masing-masing punya jawaban yang berebeda-beda. Menurut saya kata ‘DIET’ ini adalah sebuah kata dalam bahasa Inggris yang paling banyak disalah-gunakan dan salah-artikan oleh para pengguna kata tersebut dewasa ini. Saya bukan orang yang suka berjudi, tapi saya berani taruhan bahwa sebagian besar mereka yang baca tulisan saya ini pernah atau sering melakukan misused terhadap kata diet ini. Kesalahan yang diwakili oleh kalimat sejenis ini, “Enough for tonight. I don’t want eat a like this again. Starting tomorrow. I’m going on a DIET! (Actually starting tonight, after I finish eating these last steaks.) Diet digunakan sewaktu-waktu dan sekali-kali. Ini tentu saja keliru.

Pada masa sekarang ini, kata ‘diet’ hampir selalu (sangat sering) digunakan atau diasosiasikan sebagai weight-loss. Lebih salah kaprah lagi ketika mereka yang ingin menguruskan badan menggunakan kata diet pada saat mereka berusaha menurunkan berat badan sebanyak-banyaknya dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya, tapi setelah itu mereka cuek ketika berat badan mulai naik lagi gara-gara tidak bisa menahan keinginan hati untuk menyantap segala jenis makanan tanpa batasan. Konsep diet masa kita jelas-jelas bukan sesuatu yang berkelanjutan. Jangan heran ada program diet dua minggu, satu bulan, tiga bulan dan seterusnya, sama persis dengan berbagai program penurunan berat badan untuk orang-orang gemuk. Padahal diet tidak semata supaya badan langsing, berat badan turun, dan perut mengecil.

Sekarang mari kita lihat asal muasal kata diet ini. Kalau Anda punya kesempatan untuk menelusuri kata ini maka Anda akan terkagum-kagum dibuatnya. Diet sebetulnya diambil dari kata Latin ‘Diaeta’ yang artinya “A manner of living; a way of life”. Atau yang lain membahasakannya sebagai A recommended way of life.” Bayangkan saja diet sesungguhnya adalah cara hidup atau jalan hidup. Kata ini digunakan juga untuk menggambarkan hidup keseharian kita, termasuk apa yang kita makan. Secara lebih ekstrim dapat dikatakan diet itu adalah gaya hidup (lifestyle). Apa yang kita makan adalah termasuk satu bagian dari keutuhan dan keseluruhan gaya hidup kita. Dan diet adalah lifestyle.

Makanya kalau ada yang bertanya tentang diet pada Anda, seharusnya dijawab dengan apa yang terjadi dalam keseharian hidup Anda. Apa yang Anda makan tiap hari akan menunjukkan siapa Anda. Bahasa lancangnya seperti ini, “You are what you eat.” Itu kalau mau menggunakan arti sesungguhnya dari diet, a manner of lifing; a way of life dan bahkan a lifestyle.

Sehubungan dengan diet adalah a manner of living; a way of life. Maka ada ungkapan ‘plesetan’ yang menurut saya mengandung kebenaran tersendiri. Begini, bahwa katanya diet itu juga ada keterkaitan dengan kata Latin ‘deit’ atau ‘Deity’ yang artinya God (TUHAN). Oleh karena tubuh kita ini adalah pemberian Tuhan dan milik Dia juga (the body is literally the temple –of God-) maka harus dijagai sebaik mungkin. Harus punya apa yang namanya a manner of living; a way of life. Sungguh bukan sebuah kebetulan.

Kalau kita bertolak mundur jauh ke belakang, mundur ke sekitar tahun 1700-an akan kita temui kata yang menjelaskan tentang sebuah sistem penurunan berat badan. Nah, sistem ini ditemukan, diuji, dan dijalani oleh sang penemu itu sendiri, nama penemunya adalah William Banting. Ia kemudian mempromosikan hasil penemuannya dalam sebuah booklet yang terbit tahun 1863 berjudul "Letter on Corpulence, Addressed to the Public." Nama sistem itu kemudian diambil dari nama belakangnya yaitu Banting. Kata ‘banting’ ini adalah sama dan sebangun dengan diet dalam penggunaannya oleh orang Amerika mula-mula. Dalam bahasa Inggris sendiri kata diet sudah di pakai sejak tahun 1600-an. Nanti pada tahun 1960-an kata diet mulai jamak digunakan untuk menyebut produk-produk di Amerika, seperti dengan hadirnya diet coke, diet cookies, diet candies, diet food, dan lain-lainnya.

Sekarang kita kembali lagi ke pembahasan awal. Hampir 95 persen orang yang mengaku lagi melakukan diet tidak pernah berhasil mempertahankan berat badan hasil dietnya itu selama setahun penuh. Kenapa? Jawabannya adalah karena mereka tidak memaknai diet seperti orang-orang tempo dulu mengartikan kata diet tersebut. Diet adalah the way of live, dengan sendirinya akan memengaruhi semua tindak tanduk kita yang berhubungan dengan tubuh ini, termasuk tentu saja dalam hal makan minum. Bagaimana bisa kita berkata hendak melakukan diet ketat, tapi lantas hanya dilakukan dalam batas waktu tertentu (pendek). Bila benar diet itu a manner of living dan a way of life, atau juga sebuah gaya hidup, maka itu harus dilakukan secara konsisten dan terus menerus (kalau perlu sepanjang hidup).

Kalau makan secara benar, makan secara adil, dan makan secara sehat adalah gaya hidup kita, atau tata cara hidup kita yang sudah begitu adanya, maka sangat jelas diet akan dilakukan bukan ketika kita ingin kurus saja. Artinya begini, coba kita bertanya pada diri sendiri apakah di saat-saat tertentu kita makan dengan rakusnya, apa saja kita sikat tapi pada saat-saat tertentu lainnya kita kemudian berkata ‘Ah saya kegemukan saat ini, mulai besok saya akan stop makan daging, nasi, dan lainnya…cukup buah, ikan, dan sayur saja’? Tapi setelah badan agak kurusan, wah semua makanan kita hantam lagi semau gue. Ini namanya bukan diet, tapi weight-loss program (temporarily). Program penurunan berat badan sementara.

Diet yang sehat dan benar tentu saja diet yang sudah menjadi sebuah lifestyle. Kita mustinya mengembalikan konsep diet dan arti kata diet ini ke konsep mula-mula. Bukan menerapkan diet dengan gaya ‘koboi’. Ketika badan naik dua kilo kita berhenti makan 2 hari. Ketika sudah turun 5 kilo, kita makan 4 kali dan piring selalu dipenuhi nasi, daging, telor, dan apa saja, ditambah lagi minum soda 5 gelas besar. Walah, itu mah diet seenak udel. ---Michael Sendow---

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun