Mohon tunggu...
Michael Sendow
Michael Sendow Mohon Tunggu... Wiraswasta - Writter

Motto: As long as you are still alive, you can change and grow. You can do anything you want to do, be anything you want to be. Cheers... http://tulisanmich.blogspot.com/ *** http://bahasainggrisunik.blogspot.co.id/ *) Menyukai permainan catur dan gaple. Menulis adalah 'nafas' seorang penulis sejati. I can breath because I always write something...

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Facebook, Twitter, MySpace atau Kompasiana?

6 Mei 2011   02:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:02 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Facebook, Twitter, MySpace atau Kompasiana?

Memperbandingkan ke empat media sosial ini tentulah tidak fair. Masing-masing memiliki ciri khas yang non-comparable, mereka berbeda, mereka memiliki ciri khas tersendiri. Apalagi Kompasiana yang tidak (belum) sepenuhnya menjadi media sosial, tapi lebih condong 50-50. Setengah media sosial dan setengahnya lagi media buat citizen journalism. Sebetulnya ada begitu banyak media sosial yang tersedia seperti yang terlihat di bawah ini (tapi saya hanya tertarik membahas 4 diantaranya). Tetapi satu medial sosial yang pernah menjadi raksasa dunia kemudian berpindah ke Asia karena tergusur di negara asalnya Amerika serta Eropa, telah tewas. Friendster sudah pergi ke alam baka. Menyisahkan persaingan ketat dari berbagai media sosial yang masih eksis.

Tapi tidaklah mengapa untuk melihat ke empat figure dunia maya yang saya sebutkan tadi:

Facebook. Adalah sebuah layanan media sosial yang diluncurkan pada Februari 2004 yang dioperasikan dan dimiliki oleh perusahaan Facebook, Inc. Data pada bulan Januari 2011[ menunjukkan kenaikan yang cukup signifikat dilihat dari jumlah mengguna FB di seluruh dunia yaitu menembus setengah miliar user! Ya, lebih dari 600 juta pengguna aktif! Nah, keuntungan disini usernya dapat membuat profil pribadi, urusan pertemanan lancer, tukar pesan, chatting, termasuk pemberitahuan otomatis ketika mereka memperbarui profilnya. Selain itu, Anda juga bisa bergabung dengan grup mana saja yang Anda sukai. Dan yang paling hebat, disini Anda bisa mengembangkan dunia bisnis Anda. Sudah banyak yang sukses berbisnis, mengiklankan produk dan jual-beli barang. Tapi hati-hati, jangan tertipu sama pengguna sekelas si Shelly “wartawan kompas” itu!

Facebook memungkinkan setiap orang berusia minimal 13 tahun menjadi pengguna terdaftar di situs ini. Studi Compete.com pada bulan Januari menempatkan Facebook sebagai layanan jejaring sosial paling banyak digunakan menurut pengguna aktif bulanan di seluruh dunia, diikuti oleh Twitter dan MySpace.

MySpace. Lagi menurun popularitasnya. Anda tau Zynga kan? Perusahan penyedia game nomor wahid. Zynga.com sudah menandatangani kontrak perpanjangan dengan FB selama lima tahun ke depan, tapi mereka justru menutup casual game Mafia Warsnya di MySpace. Nah, ini nampaknya adalah salah satu tanda adanya penurunan popularitas MySpace. Jejaring sosial ini tadinya sangat diminati bahkan oleh para aktris dan actor dunia, DJ terkenal seperti Tiesto pun punya account di sini. Kelebihan MySpace adalah pengguna bisa membuat page sefariatif dan semenarik mungkin hal mana tidak diperoleh di FB. MySpace memang menonjolkan sisi promosi konten. Mereka berkembang dengan cukup pesat hingga memiliki sekitar 125 juta pengguna. Namun, popularitas tersebut tidak bertahan lama, apalagi ketika dihadapkan dengan Facebook.

Penurunan popularitas ini disinyalir menjadi alasan di balik penutupan game Mafia Wars di halaman MySpace. Zynga, selaku pengembang berbagai game online tersebut, menuliskan notifikasi bagi pengunjung MySpace untuk melanjutkan permainan Mafia Wars di situs resmi mereka. Antara bulan Januari dan Februari 2011, jumlah pengunjung yang bermain game di MySpace mengalami penurunan sebesar 14,4%; dari 73 juta menjadi 63 juta pengunjung.

Twitter. Memiliki keunikan tersendiri. Jejaring sosial yang satu ini bak pengganti diary kita. Kalau dulu Anda mungkin menulis catatan harian dan keluh kesah Anda atau pun segala curhat Anda di buku diary, sekarang kita boleh mencatatnya di catatan harian atau diary online. Ya! Namanya twitter. Setiap hari kita bisa ber-tweet-tweet. Berkicau kayak burung! Terkenal dengan sebutan burung@. Hebatnya banyak orang “besar” dalam dan luar negeri ada di sini, sebut saja @billgates, @tigerwoods, @cher, @shaniatwains, @dtrump, @warrenbuffet. Untuk dalam negeri Anda bisa follow banyak sekali menteri dan para petinggi negeri. Bahkan kelihatannya secara diam-diam SBY juga ada kicauannya di sini!

Di halaman 'about' di websitenya twitterpertengahan tahun lalu tercatat ada sekitar 175 juta pengguna yang terdaftar dan 95 juta tweet per hari. Benarkah jumlah “real” pengguna Twitter sebanyak itu? Sangat mungkin tidak jika kita telusuri dengan menggunakan API yang dibuat oleh Twitter sendiri. Faktanya adalah terdapat 56 juta pengguna yang tidak mem-follow siapapun dan ada 90 juta pengguna yang tidak memiliki follower. Lihat Grafik:

Silicon Alley Insider API.Twitter. Pada akhir tahun lalu pengguna Buku Diary Twitter meningkat dan mencapai sekitar 224 juta orang. Dengan menggunakan  API Twitter dapat dilihat jumlah detailnya adalah 224.789.500. Jadi apakah Twitter bisa dengan cepat menyaingi Facebook dalam hal jumlah pengguna? Ternyata masih jauh. Bahkan belum sampai setengahnya

Kompasiana. Adalah tidak sepenuhnya media sosial. Sepertinya Kompasiana saat ini berdiri di antara dua lantai. Yang setengahnya sebagai media jurnalisme warga yang setengahnya lagi sebagai media sosial layaknya facebook. Ada keuntungan dengan berdiri di dua lantai. Terkecuali MySpace sebenarnya di Kompasiana kita juga bisa melakukan pertemanan, kirim pesan, saling colek seperti yang ditawarkan Facebook. Tapi tidak untuk pasang iklan. Di Kompasiana pun pengguna sering berkicau tiap hari, menulis diary mereka. Tapi tidak bisa merobah konten dan template seenak udel. Nah, yang setengahnya yaitu media jurnalisme warga, itulah yang kebanyakan kita jalani saat ini.

Media ini masih baru, belum genap tiga tahun usianya tapi lompatannya lumayan tinggi. Seperti yang bisa Anda baca di forum marketers bahwa tahun lalu di usianya yang kedua, Kompasiana (www.kompasiana.com) berhasil mengukuhkan diri sebagai salah satu media sosial terbaik di Asia dengan meraih penghargaan Asian Digital Media Awards (ADMA). Penghargaan diberikan oleh asosiasi surat kabar dunia WAN-IFRA dalam konferensi Digital Media Asia di Singapura beberapa hari lalu. Penghargaan lainnya adalah penghargaan sebagai Kanal Blog Citizen Journalism Terbaik dari Pesta Blogger 2010 dan Marketeers Netizen Champion dari majalah Marketeers.

Kompasiana lagi naik daun. Bahkan ada guyonan yang sempat saya lihat yang bergurau dengan hitung-hitungan. Konon…. Jika saat ini diperkirakan jumlah kompasianer telah mencapai 50.000, dan diasumsikan 50% nya aktif menghabiskan waktu rata-rata 3 jam setiap hari, itu artinya kompasiana mempekerjakan 75.000 jam setiap hari. Dengan menggunakan UMR Jakarta 2010 senilai Rp 1.118.000 per bulan atau Rp 37.500 per hari, maka sebenarnya kompasiana telah mengantongi keuntungan 100%, baru dari pekerja sukarela saja, yaitu senilai Rp 117 juta per hari. Nilai yang tidak real ini kemudian dipetakan sebagai persyaratan nilai minimum dari iklan yang masuk ke kompasiana. Artinya kompasiana bisa melipatkan nilai itu menjadi dua kalinya, atau tiga kalinya dan seterusnya tergantung dari jumlah iklan yang masuk. Tapi ini Cuma konon lho!

Selamat ngebook, selamat ngespace, selamat ngetweet dan selamat ngompas!

Source: - Facebook.com

-MySpace.com

-Twitter.com

-Kompasiana.com

Michael Sendow.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun