Saya punya pengalaman dengan teman saya. Kala itu, kami memiliki rencana untuk berenang bersama. Kami berjumlah empat orang. Kami sangat senang dan tak sabar untuk berenang bersama seusai sekolah.
  Suatu hari, saat bel sekolah berbunyi, saya dan teman-teman saya, yakni Eveline, Eunike, dan Jessica bergegas untuk pergi berenang. Kami telah menyiapkan baju renang dari rumah, oleh karena itu kami dapat langsung menuju ke tempat berenang atau kolam berenang dari sekolah.
  Sesampainya kami, kami langsung berganti baju. Kami melakukan pemanasan, supaya tidak mengalami cidera. Saya, Eveline, Eunike, dan Jessica pun mulai berenang seusai melakukan pemanasan. Kami berenang dengan sangat baik, bahkan kami berlomba untuk sampai di ujung kolam dengan kedalaman dua meter.
  Suatu saat, kami merasa lelah dan lapar, kami pun bergegas untuk keluar dari kolam renang dan mengeringkan tubuh kami. Kami membeli makanan berupa mie kuah. Kami menyantapnya dengan sangat lahap, karena rasa lapar menguasai kami.
  Setelah selesai makan, kami pun langsung masuk ke dalam kolam renang dan berenang seperti biasa lagi. Kala itu, saya mencoba untuk berenang dari ujung ke ujung kolam, tanpa saya sadari, teman saya yang bernama Eveline mencoba untuk mengikuti saya. Sesampainya saya diujung kolam, saya melihat bahwa teman saya tersebut tenggelam. Saya fikir ia hanya membuat lelucon. Dengan rasa percaya diri yang sangat tinggi dan sambil tertawa, saya menxoba untuk berenang ke arahnya untuk menyelamatkan ia.
  Sesampainya saya, saya menyadari bahwa hal tersebut bukanlah hanya lelucon belaka. Pada saat tersebut, saya pun panik dan langsung meraih tangannya, namun Eveline terlihat panik dan langsung mendorong saya kebawah. Saya pun ikut tenggelam bersama dengannya. Jessica dan Eunike yang melihat peristiwa tersebut menjadi panik dan langsung berteriak meminta pertolongan kepada pelatih renang di tempat tersebut.
  Pelatih renang bergegas membawa pelampung untuk menyelamatkan kami, pada saat ia datang, saya sudah terlebih dahulu menyelamatkan diri saya, tidak dengan Eveline yang masih tenggelam. Pelatih tersebut langsung melemparkan pelampung dan saya langsung membantu memberikannya kepada Eveline. Ia tenggelam dengan durasi  waktu yang cukup lama, untungnya ia masih selamat.
  Peristiwa ini sangat bermakna bagi saya, dengan adanya peristiwa ini, saya mendapatkan pelajaran bahwa kita harus tetap waspada dalam kondisi apapun. Peristiwa ini menjadi peristiwa yang pertama dan terakhir bagi kami, dikarenakan setelah terjadinya peristiwa ini, kami tidak lagi berenang bersama. Hal ini benar-benar menjadi pelajaran bagi saya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H