Mohon tunggu...
Michelle Nathalie Wijaya
Michelle Nathalie Wijaya Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Hospitality Student

Hello! Salam kenal, saya adalah seorang siswa perhotelan yang terjun ke dunia blogging

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pahlawan Pandemi

13 Mei 2022   15:15 Diperbarui: 13 Mei 2022   15:33 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Puluhan tahun yang lalu, ratusan bahkan ribuan pahlawan gugur dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Pahlawan pada saat itu adalah sebagian pejuang yang membuat kita dapat menjalani hidup merdeka saat ini.

Mungkin tanpa kita sadari selama masa pandemi, banyak sosok pahlawan pada masa kini juga telah berperan dan sangat berjasa dalam memberikan kemudahan dalam menjalani kehidupan kita sehari-hari. Masyarakat pun dianjurkan untuk membatasi mobilitas dan melakukan berbagai aktivitas sebisa mungkin di rumah karena adanya virus yang menyebar.

Tidak kemungkinan kecil, kita tentu merasakan kebosanan dan memiliki keinginan untuk bebas bepergian seperti masa dulu terutama saat akhir pekan telah tiba. Kita yang langsung bepergian tanpa berpikir panjang, kuliner bersama keluarga, teman atau kerabat harus kita tahan terlebih dahulu untuk memutuskan penyebaran virus yang telah mendunia.

Untung, para Ojek Online atau sering disingkat sebagai Ojol selalu siap untuk melayani setiap kebutuhan kita, mulai dari membelikan makanan, mengantarkan barang yang kita butuhkan hingga belanja kebutuhan rumah. Tidak bisa dibayangkan, apa yang akan terjadi ketika tidak ada Ojol selama pandemi berlangsung, pastinya kita sulit untuk membeli segala sesuatu dan memiliki rasa penasaran akan makanan yang kita inginkan. Siapa sangka Ojol ini yang hanya mendapatkan keuntungan yang kecil tetapi sangat memberikan kemudahan dalam kehidupan kita?

Meskipun Ojol jarang terpandang istimewa di mata orang, akan tetapi pekerjaan ini merupakan suatu pekerjaan yang mulia. Teriknya matahari, udara dingin musim hujan, suara kerasnya di jalanan hingga kemacetan yang penat harus mereka lalui tanpa ada ngeluh yang kita dengarkan. Akan tetapi, mereka lalui segala sesuatu dengan tujuan memuaskan hati pelanggan.

Sangat disayangkan ketika pahlawan pandemi ini masih harus merasakan pahitnya omongan jahat yang keluar dari mulut kita sebagai pelanggan. Mereka yang dengan tulus melayani dan menghargai pekerjaannya, belum tentu mendapatkan timbal balik yang positif. Orderan fiktif, tidak dibayar, diabaikan bahkan banyak hal lainnya harus mereka rasakan dan hadapi dengan sabar dan iklas.

Masih banyak lagi, keluh kesah yang mungkin dirasakan oleh pahlawan ini, tetapi itulah pahlawan lebih mementingkan kepentingan orang lain dibanding apa yang ia lewati meskipun itu pahit. Ojek online akan selalu dibutuhkan untuk kedepannya, tidak hanya untuk barang, makanan akan tetapi dengan menurunnya angka virus, Ojol dapat beroperasi untuk mengantarkan masyarakat ke suatu tujuan.

Tidak sedikit masyarakat yang memiliki pemikiran, "kok mau bekerja sebagai Ojol?" atau lainnya, yang harus kita tanamkan dalam diri kita adalah pekerjaan ini mulia dan halal, tidak ada salahnya. Tanpa tersebarnya ojek online dalam kehidupan kita, akan sulit untuk kita memenuhi kebutuhan ketika rasa malas hadir. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun