Mohon tunggu...
Michele KurniaChandra
Michele KurniaChandra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hanya mahasiswi yang mencoba untuk menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Memahami Laporan Keuangan Sebelum Berinvestasi

20 Juni 2021   02:50 Diperbarui: 20 Juni 2021   06:52 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semenjak terjadinya pandemi Covid-19, muncul trend-trend baru mulai dari bidang hiburan sampai pada trend ekonomi. Trend ekonomi yang dimaskud ialah banyaknya masyarakat umum yang mencoba membeli surat kepemillikan perusahaan dalam bentuk lembar saham. 

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mempublikasikan data realisasi investasi Triwulan I (periode Januari -- Maret) Tahun 2020, dengan total investasi mencapai Rp 210,7 triliun, naik 8,0% dibanding periode yang sama tahun 2019, yaitu sebesar Rp 195,1 triliun. 

Dengan peningkatan persentase yang signifikan, laporan keuangan yang dibuat sebuah emiten publik juga akan terjadi peningkatan yang positif. Perusahaan yang menjual sahamnnya secara terbuka tentu wajib mempublikasikan laporan keuangannya dalam satu periode tertentu yang umumnya setiap satu tahun. 

Laporan keuangan sebuah emiten umumnya terdiri dari laporan neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan modal, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan sebagai tambahan informasi yang rinci.

Laporan keuangan bukanlah sekedar laporan keuangan biasa, melainkan dapat menyampaikan sebuah informasi dan nilai manfaat bagi para pengguna laporan keuangan tak terkecuali investor yang dipergunakan untuk capital gain. 

Dengan adanya pemahaman laporan keuangan emiten terkait, orang yang membeli surat perusahaan atau sering dikenal dengan investor ini dapat melakukan berbagai macam analisis sebagai landasan untuk menginvestasikan uang dingin atau aset yang dimiliki.  

Analisis dengan melihat laporan keuangan perusahaan untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan inilah yang disebut dengan analisis fundamental. 

Berdasarkan survei dan penelitian yang telah dilakukan di dalam e-jurnal Ekonomi Bisnis dan Akuntansi. Vol. 1. No. 1 yang berjudul 'Perilaku Investor Saham Individual dalam Pengambilan Keputusan Investasi: Studi Hermeneutika-Kritis', para investor yang sudah cukup lama berkecimpung dalam dunia saham lebih mengandalkan analisis fundamental daripada analisis teknikal dan memilih berinvestasi pada saham bluechip sebagai investasi jangka panjang. 

Sedangkan analisis teknikal dilakukan hanya untuk jangka pendek dan tentunya lebih beresiko dan dilakukan jika benar-benar sudah ahli dan siap.

Informasi akuntansi merupakan hal yang wajib diketahui oleh calon investor tanpa melihat asal bidang ahlinya. Ketika menganalisis laporan keuangan investor dapat melihat kinerja perusahaan dari tahun ke tahun dengan membandingkan labanya(profitabilitas), besar hutang yang dimiliki, dan kemampuan perusahaan untuk melunasi utang jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki (likuiditas perusahaan). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun