Mohon tunggu...
Michael The
Michael The Mohon Tunggu... Lainnya - B.E(Civ)(Hons)

Manusia biasa yang suka menuangkan pikirannya terhadap hal-hal yang terjadi disekitarnya. Pro Kontra biasa asal disertai pemikiran dan perasaan yang beralasan. Selamat menikmati.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pikiran dan Perasaan #11 - "Right Man in the Right Place"

21 Desember 2020   23:06 Diperbarui: 21 Desember 2020   23:08 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Salam Sejahtera, Assalamualaikum wr wb, Shalom Alaichem
Om Swastyastu, Namo Buddhaya, Salam Kebajikan 

Akhir-akhir ini publik sedang banyak disuguhkan dengan berita penagkapan para pejabat oleh KPK yang tersandung dalam kasus korupsi berbagai macam proyek pemerintah. Diantaranya mungkin yang paling mendapat perhatian adalah kasus korupsi bantuan sosial (bansos) di Kementrian Sosial yang menyeret sang mentri yang juga politikus PDIP, Juliari Batubara. 

Publik dibuat marah, kesal, jengkel dan terheran-heran atas mencuatnya kasus ini. Bagaimana tidak? Ditengah pandemi Covid-19 yang sedang melanda dunia dan membuat hampir setiap orang terkena dampak negatifnya, salah satu pihak yang seharusnya menjadi tonggak utama untuk menyalurkan bantuan kepada masyarakat kecil dan kurang mampu malah melakukan korupsi besar-besaran. Hal ini dapat dikatakan luar biasa dan mencoreng hati nurani dan rasa kemanusiaan para pelaku. 


Maka dari itu saya merasa ingin mengangkat topik "Right man in the right place" (Orang yang tepat di tempat yang tepat) atas tanggapan dari kejadian ini.  Karena menurut saya, dalam posisi-posisi strategis di pemerintahan, perlu sekali menempatkan orang-orang yang ahli dibidangnya dan punya passion terhadap pekerjaan yang akan digelutinya. Bukan hanya sekedar bagi-bagi kursi dan bermain pion catur. 

Beberapa orang dan politisi yang pernah saya dengar mengatakan kurang lebih seperti ini, "Ah, jadi mentri itu ga terlalu penting ilmunya terhadap bidang kementriannya, yang penting dia bisa manage orang-orang di dalam kementriannya dan staf-staf ahlinya saja yang akan memberi informasi dan masukan ke dia. 

Mentri itu hanya jabatan untuk mengatur orang-orang di kementriannya". Dan saya adalah salah satu orang yang tidak setuju akan pernyataan tersebut. 

Ya, memang betul seorang mentri atau dirjen atau kepala dinas atau direktur haruslah mempunyai kemampuan manajemen yang baik atas kementrian atau lembaga atau perusahaan yang dipimpinnya. Baik dalam manajemen SDM, keuangan, logistik  dan lainnya. Namun tanpa ilmu pengetahuan yang mencukupi atas apa yang dipimpinnya, akan sangat sulit bagi orang tersebut untuk memahami secara keseluruhan atas kapal yang dinahkodainya. 

Beruntung jika orang-orang disekelilingnya paham betul dengan bidangnya masing-masing dan tulus dalam bekerja atas apa yang telah diamanatkan dan sesuai dengan bidang kerjanya. 

Namun sudah menjadi rahasia umum bahwa tidak sedikit pegawai di berbagai lembaga yang terkadang juga ditempatkan bukan karena kualifikasinya dan kemampuannya melainkan melalui jalur khusus atau orang dalam untuk tujuan tertentu. 

Mari kita ambil beberapa contoh mentri yang cukup digemari oleh masyarakat karena kinerjanya selama memimpin kementriannya. Yang pertama dan tentu masih menjadi polemik saat ini adalah mantan Mentri Kelautan dan Perikanan (KKP), ibu Susi Pudjiastuti. 

Beliau dikenal sebagai pengusaha sukses dibidang perikanan sebelum menjabat sebagai mentri. Alhasil, banyak gebrakan-gebrakan yang dibuat selama beliau menjabat yang cukup meningkatkan kesejahteran para nelayan serta kedaultan laut negara kita yang selama ini mungkin dirampas oleh negara lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun