Mohon tunggu...
Michael Stalion
Michael Stalion Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Psikologi Universitas Airlangga

Saya suka mempelajari ilmu-ilmu psikologi dan menganalisis penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Lho, Self Healing Ternyata Bukan Liburan?

8 Juni 2022   11:04 Diperbarui: 8 Juni 2022   11:46 764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Omid Armin on Unsplash

Akhir-akhir ini banyak masyarakat memperbincangan kata “healing”. Fenomena ini tidak hanya tampak di interaksi sehari-hari namun juga di sosial media. Umumnya, masyarakat menggunakan frasa healing untuk menggambarkan sebuah kegiatan rekreasi maupun self-rewarding. Pergi berlibur ke alam, melihat pemandangan, berbelanja, bahkan menginap di hotel mewah sering disebut dengan self-healing.

Meningkatnya kesadaran masyarakat modern mengenai kesehatan mental menjadi pemicu maraknya penggunaan frasa healing. Sayangnya, terjadi pemaknaan yang salah di masyarakat. Makna healing yang sebenarnya menurut kacamata psikologi adalah proses penyembuhan pasca trauma atau gangguan psikologis, yang dilakukan oleh diri sendiri. 

Kejadian trauma atau gangguan psikologis ini dapat digambarkan sebagai sesuatu yang mengganggu kesehatan mental individu. Pengalaman-pengalaman traumatis serta perasaan-perasaan buruk yang meninggalkan rasa sakit secara psikologis mendorong individu untuk melakukan penyembuhan atau pemulihan diri.

Penyembuhan atau pemulihan diri dari rasa trauma dan gangguan psikologis ini sebenarnya dapat dilakukan baik dengan terapi dan konseling maupun dengan pemulihan yang berasal dari diri sendiri atau self-healing. 

Konsep dari pemulihan diri sendiri ini adalah segala bentuk proses penyembuhan muncul dan diinisiasi oleh diri sendiri secara sadar dan tanpa dorongan maupun bantuan orang lain. 

Untuk melakukan self-healing ini, individu hendaknya mengerti tentang emosi yang sedang bergejolak dalam dirinya, mengerti peristiwa serta masalah apa yang telah terjadi, serta mengerti tentang hal apa yang menjadi preferensinya untuk menyelesaikan masalah.

Cara untuk melakukan self-healing sangatlah beragam. Beberapa di antaranya adalah terapi nafas, journaling, forgiving, expressing gratitude, menerapkan mindfulness, positive self-talk, dan self-compassion. 

Terapi nafas sangat umum dilakukan untuk mengendalikan emosi dan melakukan pemulihan pasca mengalami kejadian yang kurang baik. Biasanya, terapi nafas dilakukan dengan mengatur tempo nafas dalam waktu tertentu. 

Pengaturan nafas ini berguna untuk mengontrol asupan oksigen ke dalam tubuh sehingga fisik individu dapat menjadi lebih tenang. Journaling merupakan kegiatan menuliskan segala peristiwa dan perasaan yang dilalui oleh individu ke dalam bentuk tulisan. 

Journaling dapat membantu untuk bisa memahami perasaan diri dengan baik. Forgiving dapat dimaknai sebagai proses menerima keadaan dan memaafkan apa yang telah terjadi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun