Mohon tunggu...
Michael
Michael Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Agape, Kasih Sejati Allah

7 Desember 2018   11:04 Diperbarui: 7 Desember 2018   11:26 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kasih adalah titik puncak dari ajaran Kristiani. Kasih membawa cinta yang akan hidup di tengah-tengah kita. Dengan kasih kita dapat hidup dengan penuh sukacita dan kedamaian. Saling mengasihi antara satu dengan yang lain  juga menjadi perwujudan iman kita kepada Tuhan. Ini juga menjadi bentuk dari usaha kita demi mewujudkan Kerajaan Allah di dunia.

Pada zaman sekarang ini, banyak sekali orang yang mulai melupakan kasih. Banyak orang yang lebih mementingkan diri sendiri. Padahal banyak sekali orang-orang di luar sana yang membutuhkan perhatian kita. 

Sudah menjadi kewajiban kita sebagai umat kristiani untuk membagikan kasih kepada sesama. Tuhan mengutus kita untuk menjadi garam dan terang dunia, seperti Yesus yang datang ke dunia untuk membawa damai dan sukacita. 

Banyak hal yang dapat kita lakukan untuk menyebarkan kasih dan salah satu contohya adalah dengan  membagikan kasih kepada anak-anak yang ada di panti asuhan. Mereka adalah anak-anak yang tidak bisa merasakan kasih dari orang tua kandung mereka. Dengan begitu sudah menjadi tugas kita untuk membagikan kasih kepada mereka.

Berlandaskan pada pemikira tersebut, Kelompok St. Katarina Laboure dari kelas Agama Katolik Universitas Airlangga Surabaya melaksanakan aksi nyata melalui berbagi kasih dengan anak-anak Panti Asuhan Agape yang terletak di sebelah Makam Kembang Kuning. Dalam Bakti Sosial kami pada Minggu, 11 November 2018 kelompok kami membawakan sembako dan baju bekas layak pakai bagi anak-anak panti asuhan. 

Selama berada di sana, tentu saja kami tak hanya memberikan sumbangan namun juga berinteraksi dengan anak-anak di sana. Selama berinteraksi, dapat kami tangkap bahwa, sama dengan anak-anak pada umumnya mereka pun membutuhkan kasih sayang, tidak hanya secara material namun juga afeksi psikologis. 

Inilah pentingnya, bagi kita sesama umat beragama, menumbuhkan rasa kemanusiaan lewat berbagi dengan sesama, bahkan dengan hal-hal terkecil yang kita miliki atau cukup dengan mendengarkan cerita mereka dan membuat mereka tertawa, sebagai salah satu bentuk rasa syukur kita kepada Tuhan. 

Melalui kesempatan yang di dapat untuk mengunjungi Panti Asuhan Agape, kita menjadi sadar bahwa hidup adalah anugerah. Saat kita dapat berdampak untuk orang lain, mampu membagikan berkat, dan mampu menjadi perpanjangan tangan Tuhan untuk orang lain, disitulah hidup akan semakin bermakna.

Selain itu, kami juga membagi-bagikan baju bekas pada malam hari kepada para tukang becak yang sekiranya sudah tua dan mungkin beliau memiliki anak atau cucu atau keponakan, sehingga kami memberikan baju-baju bekas kami kepada mereka. Disini, kami belajar bahwa para tukang becak yang kami temui malam itu banyak yang usianya kebanyakan sudah tua, namun walaupun sudah tua, semangat mereka untuk bekerja masih membara dan hal tersebut terlihat di mata mereka. 

Mereka tahu bahwa mereka memiliki keluarga yang perlu dinafkahi dan menunggu dirumah. Disini kami berpikir bahwa, kita sebagai generasi muda harus bisa punya semangat seperti itu. Seringkali kita masih bermalas-malasan dan kurang bersyukur terhadap apa yang kita punya. 

Padahal diluar sana, masih banyak orang yang mendamba-dambakan dan masih berusaha untuk bisa hidup seperti kita. Masih banyak orang diluar sana yang belum bisa merasakan kehidupan layak seperti kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun