Waktu aku berumur lima tahun, ibuku pernah berkata kepadaku.Â
"Tuhan jatuh cintamu. Itulah sebabnya, Ia menciptakan engkau begitu sempurna dan indah".
Sejak saat itu, aku selalu bertanya kepada ibuku.
"Dimanakah orang itu, yang jatuh cinta kepadaku ibu?".
Ibuku tidak pernah menjawab pertanyaan itu. Setiap kali kutanya, ia hanya membalasku dengan senyum sembari mengalihkan pembicaraan. Seiring bertambahnya usiaku, aku pun akhirnya lupa terhadap pertanyaan tersebut.
Kemarin sore, umurku genap dua puluh delapan tahun. Ibuku sedang terbaring sakit di tempat tidur. Ia memanggilku.
"Dian, mendekatlah kesini nak".
Ia kemudian berbisik dengan lebut di telingaku.
"Tuhan yang jatuh cinta kepadamu, Ia ada dalam udara".
Tak lama berselang, Ia menghembuskan nafas terakhirnya. Ia pergi dengan meninggalkan kenangan manis itu.
Waikabubak,
20 Oktober 2019.