Mohon tunggu...
Michael D. Kabatana
Michael D. Kabatana Mohon Tunggu... Relawan - Bekerja sebagai ASN di Sumba Barat Daya. Peduli kepada budaya Sumba dan Kepercayaan Marapu.

Membacalah seperti kupu-kupu, menulislah seperti lebah. (Sumba Barat Daya).

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tuhan Ada Dalam Udara

20 Oktober 2019   21:19 Diperbarui: 20 Oktober 2019   21:27 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Desktop Nexus

Waktu aku berumur lima tahun, ibuku pernah berkata kepadaku. 

"Tuhan jatuh cintamu. Itulah sebabnya, Ia menciptakan engkau begitu sempurna dan indah".

Sejak saat itu, aku selalu bertanya kepada ibuku.

"Dimanakah orang itu, yang jatuh cinta kepadaku ibu?".

Ibuku tidak pernah menjawab pertanyaan itu. Setiap kali kutanya, ia hanya membalasku dengan senyum sembari mengalihkan pembicaraan. Seiring bertambahnya usiaku, aku pun akhirnya lupa terhadap pertanyaan tersebut.

Kemarin sore, umurku genap dua puluh delapan tahun. Ibuku sedang terbaring sakit di tempat tidur. Ia memanggilku.

"Dian, mendekatlah kesini nak".

Ia kemudian berbisik dengan lebut di telingaku.

"Tuhan yang jatuh cinta kepadamu, Ia ada dalam udara".

Tak lama berselang, Ia menghembuskan nafas terakhirnya. Ia pergi dengan meninggalkan kenangan manis itu.

Waikabubak,

20 Oktober 2019.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun