Aku masih ingat pertemuan yang sesaat saja dua minggu lalu. Sambil bersandar pada tiang dermaga, engkau mulai bercerita tanpa mengacuhkan tanggapanku sedikitpun.
Engkau pernah jatuh cinta kepada laut? Aku pernah. Saat itu terjadi akan ada seperti angin sepoi yang sejuk berhembus mesra dalam dadamu. Itulah tandanya.
Engkau pernah jatuh cinta kepada burung camar yang sedang terbang? Aku pernah. Saat itu terjadi, kepakan camar yang sedang terbang seolah melambat padahal tidak.
Engkau pernah jatuh cinta, engkau diam sejenak lalu melanjutkan, kepadaku? Ingatlah saat itu terjadi, engkau akan sadar bahwa yang terbenam di ufuk teduh itu bukan senja tetapi rindu berisi namaku.
Begitu katamu padaku sambil berlalu pergi begitu saja saat itu. Bahkan sepatah kata pun belum sempat kuucapkan. Aku masih mengingatnya. Saat senja ini. Di dermaga yang sama.