Mohon tunggu...
Michael Jevon
Michael Jevon Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Everyone Can('t) Run (?)

25 Oktober 2017   20:13 Diperbarui: 25 Oktober 2017   22:32 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Singkatnya, pada saat kita berolahraga, tubuh memerlukan karbohidrat untuk diolah menjadi energi pada tubuh. Untuk mengolah karbohidrat, dibutuhkan oksigen untuk 'membakar' karbohidrat supaya dapat digunakan tubuh sebagai energi. Namun, saat berolahraga, suplai oksigen dalam tubuh tidak stabil, karena pernapasan yang kurang teratur. Karena kebutuhan energi yang mendesak, karbohidrat diolah tanpa menggunakan oksigen. Sehingga kebutuhan energi dalam tubuh terpenuhi, namun terbentuk zat sisa dari hasil metabolisme tersebut, yang kita kenal sebagai asam laktat. Asam laktat dalam tubuh menyebabkan otot kita terasa lelah setelah berolahraga. Maka, setelah berolahraga, dianjurkan untuk melakukan gerakan pendinginan dan mengatur pernapasan.

Perbedaan struktur tubuh

153816392-59f0a90eb3f5ca56ce4dbb32.jpg
153816392-59f0a90eb3f5ca56ce4dbb32.jpg
Faktor kedua adalah struktur tubuh yang berbeda, terutama pada bagian kaki. Peneliti di Penn University Pennsylvania, melakukan scan MRI (Magnetic Resonance Imaging) pada kaki seorang pelari profesional yang sudah pernah mengikuti lomba maraton selama tiga tahun terakhir. Dari hasil scan tersebut, didapati bahwa kaki seorang pelari profesional memiliki struktur tulang yang lebih panjang 6,2% daripada kaki seseorang non-pelari.

Selain struktur tulang yang berbeda, otot tendon Achilles (otot yang menghubungkan antara otot bagian betis dengan tulang tumit) pada kaki atlet maraton lebih pendek dari otot Achilles pada kaki orang biasa. Otot Achilles berfungsi untuk mengangkat tumit, seperti saat berjinjit. Saat berlari, otot Achilles tertarik, sehingga kaki terlihat seperti berjinjit. Karena atlet maraton terbiasa dengan berjinjit saat berlari, struktur otot Achilles mereka berubah seiring kebiasaan mereka dalam berlari. 

Hal ini sangat membantu mereka dalam berlari maraton. Tenaga mereka saat berlari menjadi lebih kecil, sehingga langkah mereka dapat lebih ringan saat berlari. Sebagai catatan, saat berlari mereka membutuhkan sekitar 30.000 langkah, dan setiap langkahnya kaki menahan sekitar 1,5 hingga 3 kali berat badan tubuhnya. Maka, kekuatan kaki sangatlah penting dalam berlari. Apabila kaki seorang atlet maraton kurang kuat, maka dapat dipastikan tubuhnya tidak sanggup untuk berlari jauh.

Keterbatasan fisik

summer-sanders-woman-runner-59f0a9a6f133447a9861ad72.jpg
summer-sanders-woman-runner-59f0a9a6f133447a9861ad72.jpg
Faktor ketiga adalah keterbatasan fisik seseorang. Dalam hal ini, yang dimaksud keterbatasan fisik bukanlah cacat fisik, melainkan batasan seseorang dalam menyerap oksigen, kekuatan otot, dan lain sebagainya. Setiap orang memiliki batasannya masing-masing, misalnya si A dapat berlari sejauh 500 meter dalam waktu kurang dari 30 detik, namun si B harus menempuh hampir 1 menit untuk berlari sejauh 500 meter. Selain itu, kemampuan seseorang dalam menyerap oksigen (bernapas) berbeda-beda. 

Kemampuan seseorang untuk menghirup udara dapat diukur dengan VO2 max. VO2 max adalah suatu sistem pengukuran untuk mengukur batas maksimal seseorang dalam menghirup udara saat berolahraga. VO2 max digunakan oleh para atlet untuk mengetahu batasan mereka saat menghirup udara saat sedang berolahraga.  VO2 max dapat ditingkatkan dengan berbagai macam latihan, misalnya dengan berlari setiap hari selama 30 menit. 

Namun, VO2 max hanya dapat ditingkatkan sebanyak 20% dari VO2 max awal. Sebagian besar atlet memiliki nilai VO2 max tinggi karena faktor genetik. Mereka memiliki gen yang dapat membuat mereka menjadi atlet profesional. Maka, fisik mereka pun terbentuk sedemikian rupa sehingga dapat menjadi atlet profesional.

Pola hidup

51c07d28-858a-11e6-ad59-fe0cd67003de-59f0a9eff133447a1a0a05a3.jpg
51c07d28-858a-11e6-ad59-fe0cd67003de-59f0a9eff133447a1a0a05a3.jpg
Faktor keempat adalah pola hidup. Semua atlet maraton pasti memiliki pola hidup yang teratur dan sehat, misalnya tidak minum alkohol, makan makanan bergizi, tidak tidur larut malam, dan lain sebagainya. Dan yang paling penting, mereka menjalani latihan fisik setiap hari supaya menjaga kondisi tubuh mereka. Setidaknya, mereka setiap pagi berlari paling tidak selama setengah jam untuk menjaga kekuatan kaki mereka supaya tidak mudah lelah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun